TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kawasan Jalan Perumahan Delta Sari Indah, Waru, Sidoarjo diramaikan sekumpulan 'emak-emak' berbaju merah siang ini, Kamis (23/2/2018).
Mereka ramai-ramai turun ke jalan membawa alat masak, seperti panci, wajan, spatula, dan lain-lain.
Mereka tak lupa membawa serta tulisan-tulisan yang menyerukan kekecewaan pada pengembang Damai Putra Group terkait jalan rusak.
Ya, jalan utama di perumahan tersebut memang kerap mengalami kerusakan, bahkan semakin parah terjadi saat musim hujan.
(Pungli Sejak 2016, Lurah Bubutan Tarik Uang hingga Rp 100 Ribu Tiap PKL)
Keadaan ini telah berlangsung bertahun-tahun lamanya, tetapi pihak pengembang hanya menambal jalan dengan aspal saja, yang biasanya akan rusak lagi dalam hitungan hari jika hujan kembali datang.
"Memang ada usaha perbaikan tapi hanya tambal sulam kan, jadi banyak (warga) yang jatuh," jelas Lia Subiakto, wakil dari RW XI Delta Sari Indah.
Lia ingin pengembang merasa terganggu dengan kegiatan demo ini, seperti perasaan terganggu mereka selama jalan rusak ini.
"Kami juga prihatin dengan keamanan keluarga kita. Semoga pengembang segera sadar dan melakukan kewajibannya," tutur Lia.
Menurut Lia, ada banyak tetangga serta anak-anak tetangganya yang menjadi korban jalan rusak ini.
Jalan rusak yang diberi sebutan "Jenglongan Sewu" ini membuat mobil-mobil suami mereka rusak, dan anak-anak mereka terjatuh.
"Delta Sari kini kan terdiri dari 5 RW, 2000 KK, dan 8000 warga, sulit kalau mendata siapa saja yang jatuh. Tapi kalau memang harus memberikan data siapa saja yang jatuh, kami bisa," tegas Lia.
Lia menyebut demo dengan alat-alat masak ini merupakan gerakan dukungan para istri terhadap suami.
"Bagian nego dengan pengembang itu suami-suami kami yang tergabung dalam komunitas lintas RW Delta Sari Indah dan Delta Sari Baru, kami hanya mendukung," jelasnya. (del)