Lahir di Kolombia 87 tahun lalu, pemenang Nobel Sastra pada 1982 ini disandingkan kebesarannya dengan Mark Twain dan Charles Dickens.
3. Karya pertama
Karya pertama Marquez adalah cerita fiksi pendek untuk koran El Espectator, pada 1947.
Meski dipaksa ayahnya belajar ilmu hukum, kebosanan mengantarkan Marquez mendedikasikan diri untuk jurnalisme.
(Susul WANNA ONE, JBJ Juga Bakal Datang ke Jakarta Lho, Yang Mau Nonton Konsernya Buruan Beli Tiket!)
Namun, haluan tulisannya adalah pandangan politik kiri.
Pembantaian di dekat Aracataca pada 1928 dan pembunuhan kandidat presiden dari sayap kiri, Jorge Eliecer Gaitan, pada 1948, sangat memengaruhi gaya tulisan Marquez sesudahnya.
4. Novel populer
Karya legendaris yang membuat Gabriel Garcia Marquez tenar adalah “Kisah tentang Seorang Pelaut yang Karam.”
Ditulis bersambung di surat kabar pada 1955, novel itu menceritakan kisah nyata tentang kapal karam akibat banyak barang-barang selundupan.
(Crystal Palace Vs Manchester United, The Red Devils Menang Dramatis di Kandang Lawan)
Karya-karyanya, antara lain "Chronicle of a Death Foretold," "Love in the Time of Cholera," dan "Autumn of the Patriarch," laris manis melebihi karya cetak apa pun dalam bahasa Spanyol, selain Injil.
5. Hidup sebagai jurnalis
Sepanjang hayatnya, Marquez menegaskan bahwa dia selalu adalah seorang wartawan.
"Saya adalah jurnalis. Saya selalu adalah seorang wartawan," kata Marquez pada suatu ketika kepada Associated Press.