Ogoh-ogoh sesungguhnya merupakan gambaran akan bhuta kala yang diwujudkan ke dalam suatu bentuk.
Bhuta kala berasal dari kata "Bhuta," artinya sesuatu yang sudah ada dan "Kala," artinya kekuatan atau energi.
Dalam ajaran Hindu Dharma, butha kala mempresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
(Kisah Anak Alami Hal Mengerikan karena Kucing hingga Pesan Aneh Penembak Mobil Pejabat Surabaya)
Bhuta kala sering digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan, biasanya dalam wujud Rakshasa, seperti naga dan gajah.
Dilansir dari Bobo, penamaan ogoh-ogoh sendiri berasal dari sebutan dalam Bahasa Bali yaitu "Ogah-Ogah" yang artinya sesuatu yang digoyang-goyangkan.
2. Simbol energi negatif
Kemunculan ogoh-ogoh merupakan suatu bentuk simbolisasi.
Ogoh-ogoh dikatakan menyimbolkan energi-energi negatif sang bhuta kala, dengan perwujudan menyeramkan untuk dipralina (dilebur) dengan air maupun api.
(5 Fakta Viral Guru SD Hukum Murid Jilat WC Gegara Tugas, Mengaku Khilaf, Begini Nasib Karirnya Kini)
Hal ini ditandai dengan dibakarnya ogoh-ogoh setelah selesai diarak.
3. Makna tersembunyi
Ogoh-ogoh merupakan cerminan sifat-sifat negatif pada diri manusia, sehingga pengarakannya dilakukan di berbagai lokasi di sekitar banjar atau desa dan melewati jalan-jalan utama sehingga tampak oleh semua warga.
Hal tersebut memiliki maknanya sendiri.
Dilansir dari TribunWow, ogoh-ogoh yang dibangun secara bersama memberikan inspirasi atau ide kepada semua orang untuk bersedia melihat sifat-sifat negatif dalam diri kita dan menjadi terbuka karenanya.