TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Warga Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik menggelar unjuk rasa di kawasan Industri Maspion, Kamis (29/3/2018).
Massa meminta dipekerjakan di perusahaan-perusahaan yang berada di kawasan Industri Maspion.
Unjuk rasa dilakukan dengan cara menutup salah satu pintu masuk kawasan industri Maspion.
Sehingga mengakibat kemacetan dan penumpukan kendaraan di pintu gerbang sebelah barat.
Selain itu, dampaknya juga berakibat di pintu keluar dan masuk tol Manyar juga menumpuk dan macet.
"Kami ini warga Manyar, bukan pengemis untuk meminta-minta dipekerjakan. Jangan melihat ijazah. Warga minta kebijakan penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar," tegas Rofiq, Kordinator Massa, Kamis (29/3/2018).
Istri Diselingkuhi dan Hamil, Baidhowi Hajar si Pebinor Hingga Otak Cedera Berat
Bermain Tali di Rumah, Pemuda ini Malah Meregang Nyawa
Setelah berunjuk rasa, perwakilan massa dimediasi di pos penjagaan Kawasan industri Maspion.
Namun tidak ada kesepakatan antara warga dan beberapa perwakilan perusahaan yang berada di kawasan Industri Maspion.
Namun, salah satu perwakilan perusahaan mengusulkan agar setiap warga Manyar yang akan melamar kerja di Kawasan Industri Maspion harus ada stempel dari kepala desa.
"Kalau ada stempel dari lurah akan kami proses, jika tidak ada maka tidak akan kami proses," tegas Sudirman, Perwakilan dari PT Agri Timur Mas.
Sementara Sumarsono perwakilan Tim Keamanan Kawasan industri Maspion mengatakan, akan segera mengundang pihak-pihak terkait. Termasuk Kepala desa sehingga bisa ada kesempatan dalam pertemuan besok.
Gara-Gara Hal Sepele, Pria PNS ini Selama 4 Tahun Tega Siksa dan Setrum Istri dan Anaknya
Bawa Rice Cooker, TKW di Malaysia Asal Madura ini Ditangkap Petugas Bea Cukai
"Nanti Kamis 5 April semua pihak akan kami undang, termasuk kepala desa. Sehingga permasalahan ini ada jalan keluarnya," katanya, dalam mediasi dengan perwakilan massa. (Surya/Sugiyono)