TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sebanyak 354 siswa kelas 12 SMAN 2 Kota Malang menggelar istighosah akbar di aula Sabhayatama SMAN 2 Kota Malang, Sabtu (7/4/2018). Para siswa juga didampingi orangtua masing-masing.
Istighosah itu dilaksanakan menjelang ujian nasional (UN) pada 9-12 April mendatang.
Acara istighosah ini digelar tiga hari paska ratusan siswa SMAN 2 Kota Malang menggelar demonstrasi besar-besaran di halaman sekolah mereka, Kamis (5/4/2018) lalu.
Menuntut agar Dwi Retno dilengserkan dari jabatannya sebagai kepala sekolah. Karena dinilai tidak bisa menjaga mulutnya, sering berkata kota dan menyebut para siswa sebagai anak setan.
Tuntutan para siswa langsung direspon Kepala Dinas Pendidikan Jatim, yang langsung mencopot Dwi Retno dari jabatan Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Malang. Posisi Retno digantikan Tri Suharno sebagai Plt Kepala Sekolah.
Plt Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Malang Tri Suharno dan sejumlah dewan guru hadir di aula. Istighosah itu dimulai pukul 8.00 WIB.
Rico Prasetyo (18), siswa kelas IPS 3 mengatakan cukup khusu mengikuti acara. Ia juga menegaskan siap mengikuti UN.
"Kayak biasanya ya khusus, udah siap," paparnya.
Tak Terima Disebut Anak Setan, Ratusan Siswa SMAN 2 Kota Malang Demo Kasek Turun jadi Jabatannya
Didemo Massa Karena Sebut Siswanya Anak Setan, Retno Kasek SMAN2 Kota Malang Langsung Dicopot
Sementara itu, Plt Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Malang Tri Suharno mengatakan istighosah seperti itu rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
Namun kali ini ada yang berbeda, para orangtua dilibatkan langsung.
"Kami memberikan kesempatan kepada orangtua bicara langsung kepada anak-anaknya," ujarnya.
Kehadiran orangtua walimurid itu juga untuk meyakinkan mereka kalau kondisi sekolah sudah kembali kondusif.
Tri sengaja mengundang para orangtua agar melihat langsung suasana sekolah pasca demo besar-besaran dua hari lalu.