Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Debat kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur antara Paslon nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak dan Paslon nomor urut dua, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.
Di segmen pertama masing-masing Paslon dipersilakan untuk menyampaikan visi misinya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul menyampaikan bahwa dirinya dan Mbak Puti ingin membangun Jatim dengan konsep perubahan yang berkelanjutan dengan misi Kabeh Sedulur Kabeh Makmur atau "Semua saudara semua makmur".
Masuk ke segmen kedua, berdasarkan pertanyaan yang dipilih secara acak, pembawa acara mengangkat tema Madin.
( Kompak Nyanyikan Kabeh Sedulur Kabeh Makmur, Ratusan Pendukung Antusias Sambut Gus Ipul-Mbak Puti )
Pembawa acara menyampaikan bahwa kedua Paslon dalam kampanyenya mengangkat program kerja integrasi madin agar kualitas meningkat dan memperoleh pengakuan yang sama dengan pendidikan formal.
Namun saat ini realitasnya, fasilitas Madin minim dan gaji gurunya sekadarnya.
"Apa yang akan dilakukan untuk mengatasi kesenjangan tersebut," tanya pembawa acara saat debat di Dyandra Convention Center, pada Selasa (10/9/2018).
Menanggapi hal tersebut, Gus Ipul menyampaikan bahwa ada dua kunci yang harus ditekankan untuk membangun Madin.
( Inilah, Beberapa Program Gus Ipul dan Mbak Puti Terkait Kesejahteraan Rakyat )
"Kunci yang pertama adalah penanaman akidah dan ideologi yang harus ditanamkan ke anak-anak Indonesia," kata Gus Ipul.
Sedangkan yang kedua adalah penekanan pendidikan akhlak dan karakter.
Kedua hal tersebut menurut Gus Ipul terus didukung oleh Pemprov Jatim dan diperjuangkan sejak jaman Gubernur Jawa Timur, Imam Utomo lewat Bosda Madin.
Dan menurut Gus Ipul Bosda Madin tersebut harus terus dilanjutkan karena selama ini Madin lah yang memback-up tugas pendidikan formal.
( Forum Relawan Jokowi di Lamongan Deklarasi Pemenangan untuk Gus Ipul dan Mbak Puti )
Gus Ipul dan Mbak Puti sendiri akan melanjutkan dan meluaskan wilayah Bosda Madin tersebut lewat program Madin Plus.