Dikutip dari Grid.id dari National Review, Raghad telah mengambil peran dalam politik.
Diduga, ia juga seorang penyandang dana bagi para pemberontak.
Tuduhan yang sama dihadapi ibunya, Sajida yang bermukim di Qatar.
Keduanya dicari oleh pemerintah Irak sebagai buronan.
Pemerintah Irak meminta agar mereka diekstradisi.
Interpol mengeluarkan surat perintah penangkapannya, atas dasar menghasut terorisme di Irak.
Portal berita online Der Spiegel menjuluki Raghad sebagai 'Terrorpatin,' atau 'Teror Godmother'.