Ia membawa bocah berusia sekitar 6 tahun itu untuk masuk ke Mako Polrestabes Surabaya.
Baca: Jalan Jembatan Merah Disterilkan, Polisi Sergap Dua Orang Mencurigakan
AKBP Ronny Faisal pun menjelaskan kronologi kejadiannya melihat bocah yang belum diketahui namanya itu.
"Saya dapat kabar ledakan, berangkat dari pintu belakang," katanya pada TribunJatim.com melalui sambungan telepon.
"Posisi sudah meledak dan dia ada diantara dua motor itu," sambungnya.
Baca: Polda Jatim Benarkan Penangkapan Terduga teroris di Sukodono Sidoarjo oleh Tim Densus 88
Ditambahkan Rony, kondisi anak tersebut terluka dan berdarah akibat posisinya yang berada di belakang motor peledak.
"Luka berdarah semua. Meledak motor di depan, dia di belakang bersama ibunya. Kondisi ibunya meninggal," kata Rony.
Ia melihat anak tersebut tergeletak, namun kemudian tubuhnya bergerak dan mencoba bangun.
Baca: Pesan Terakhir Keluarga Dita Supriyanto Semasa Hidup, Ayah-Ibu-Anak Pengebom 3 Gereja Surabaya
Seketika, kata Ronny tangannya lekas merangkul anak itu dan menggendongnya.
"Dia linglung berdarah-darah, luka. Saya pikir pingsan kok bangun saya ambil," terangnya.
"Posisi saya di depan samping. Saya langsung lari, panggilan hati," tambahnya.
Baca: Tetangga Sebut Ada Sosok Misterius Datangi Rumah Pelaku Sebelum Aksi Pengeboman Tiga Gereja Surabaya
Saat ini anak tersebut masih diamankan di Polrestabes Surabaya.
Ketika ditanya apakah anak tersebut terduga pelaku,
Rony belum dapat memastikan.
Baca: Kecamatan Sukodono Sidoarjo Nyaris Diserang, Tim Densus Tangkap Terduga Teroris, Ini Korbannya
Namun anak itu bersama dengan seorang perempuan yang berada di belakang motor yang terjadi ledakan.
"Saya belum memastikann (terduga pelaku)," kata Rony.
UPDATE:
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera memastikan dua motor yang tertangkap di CCTV adalah pelaku.
Baca: Ledakan Kembali Terdengar di Polrestabes Surabaya, Satu Bom Diledakkan Gegana dan Brimob
Berikut videonya:
Baca: Bom Meldak di Polrestabes Surabaya, Empat Pelaku Penyerangan Dinyatakan Tewas