TRIBUNJATIM.COM - Adara Taista, menantu dari Hatta Rajasa meninggal dunia karena kanker kulit.
Kabar tersebut didapat dari koresponden Tribunnews yang berada di Tokyo.
Adara diketahui meninggal dunia di Rumah Sakit Moriyama Memorial Tokyo, Sabtu (19/5/2018).
Baca: Jadi MC Lamarannya, Sosok ini Bongkar Sifat Adara Taista, Tulis Doa Terbang Tinggi Getarkan Langit
Sebelum kabar dirinya meninggal tersebar, Adara memang mengalami perubahan fisik yang cukup signifikan.
Hal itu dapat terlihat dari beberapa foto yang ia unggah di Instagram pribadinya.
Istri dari Rasyid Rajasa itu terlihat sangat kurus.
Dilansir dari Alodokter, kanker kulit adalah kelainan pada sel kulit yang disebabkan oleh mutasi pada DNA sel, yang membuat pertumbuhan sel cepat, usia sel lebih panjang dan sel kehilangan sifat dasarnya.
Kanker kulit umumnya terjadi pada bagian kulit yang sering terkena sinar matahari.
Baca: Kisah Mantan Murid Aman Abdurrahman, Perjuangan Lepas Cengkeraman Ideologi ‘Halalkan Darah Aparat’
Namun kondisi ini juga dapat terjadi pada bagian kulit yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Kanker kulit umumnya terjadi pada daerah yang sering terkena sinar matahari seperti pada kulit kepala, wajah, bibir, telinga, leher, dada, lengan, dan tungkai.
5 Kebiasaan Pemicu Kanker Kulit
Dilansir dari Tribunnews, berikut 5 kebiasaan yang ternyata dapat menyebabkan kanker kulit:
1. Kurang Buah dan Sayuran
Jika pola makan Anda jarang menyertakan buah atau sayuran yang bernutrisi, maka sel kulit akan menjadi sangat lemah dan tidak kebal terhadap serangan sel kanker yang tumbuh dan berkembang biak.
Buah dan sayuran mengandung banyak antioksidan yang dapat melawan sejumlah kanker.
Baca: Member JBJ Unggah Foto Manis Bersama, Takada Kenta Malah Posting ini, Netizen Beri Komentar Kocak
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk selalu mengkonsumsi buah dan sayuran.
2. Mengonsumsi Gula Berlebih
Selain menyebabkan obesitas dan diabetes, mengonsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan kanker kulit.
Selain itu, kelebihan gula akan membuat kulit menjadi kendur dan kusam.
Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat memecah kolagen dan elastin pada kulit, sehingga kulit akan mudah keriput bahkan kendur.
Baca: 20 Mei 2018 - Inilah 15 Ucapan Hari Kebangkitan Nasional untuk Facebook, Twitter hingga Instagram!
3. Tidak Melindungi Kulit Saat di Luar Ruangan
Di luar ruangan, terlebih di ruang terbuka yang bebas polusi, seperti di Jakarta, risiko kulit akan terkena penyakit akan lebih besar.
Karena polusi udara dan paparan sinar matahari mampu menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya kanker kulit.
Sehingga jika anda akan keluar rumah atau ruangan, lebih baik mengoleskan tabir surya pada wajah, juga menggunakan jaket/blus lengan panjang untuk melindungi kulit terkena radikal bebas.
4. Duduk Terlalu Lama
Studi menunjukkan bahwa duduk terlalu lama, terlebih di depan komputer juga dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker kulit.
Karena kebiasaan sepele ini dapat mengurangi elastisitas kulit sehingga akan rentan terhadap serangan penyakit kulit, seperti kanker.
Baca: Singgung Soal ‘Pangling’ Saat Royal Wedding, Raisa Dibilang Masih Sakit Hati, Netizen Pecah Dua Kubu
5. Menggunakan Makeup Berlebihan
Sekarang ini, banyak orang terbiasa menggunakan makeup setiap hari.
Sebuah penelitian menunjukkan menggunakan produk makeup setiap hari dapat memicu kanker kulit.
Karena sejumlah bahan kimia beracun bisa saja digunakan saat memproduksi produk makeup tersebut.
Lebih baik selain merawat kulit menggunakan berbagai produk seperti lotion atau krim, tak lupa juga Anda harus menutrisi kulit dengan memakan buah, sayur serta konsumsi air mineral.
Baca: Bergelimang Harta, Intip Rumah Artis India Ichcha ‘Uttaran’, Tak Kalah Mewah dari Punya Dewi Perssik
Cara Mencegah Kanker Kulit
Dilansir dari TribunJakarta, pencegahan utama dari kanker kulit adalah tidak terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama.
Berikut beberapa langkah mudah menghindarkan kulit dari paparan sinar matahari.
1. Hindari Sinar Matahari Ketika di Puncak Terpanas
Pada pukul 10.00-14.00 WIB, matahari akan berada di puncak terpanas.
Tapi pada waktu yang berbeda, matahari tetap bisa terasa sangat panas dan memiliki efek merusak.
Baca: Gini Bedanya Reaksi Para Member JBJ dan MXM Saat Lihat Maknae-nya Jatuh, Jauh Banget Dah!
Pada jam-jam itu, usahakan untuk tetap berada di tempat yang teduh dan menutupi diri Anda dengan pakaian yang tepat serta memakai tabir surya.
2. Berpakaian dengan Benar
Jika Anda bekerja di luar ruangan dan harus terpapar matahari untuk jangka waktu yang lama, gunakan pakaian yang melindungi Anda dari sinar matahari.
Pakaian yang dimaksudkan di sini termasuk baju lengan panjang, topi untuk melindungi wajah dan kulit kepala, serta kacamata untuk melindungi mata Anda.
3. Gunakan Tabir Surya
Disarankan untuk memakai tabir surya dengan kadar SPF (faktor pelindung sinar matahari) minimal 15.
Pastikan tabir surya tersebut cocok untuk tipe kulit Anda dan bisa menghadang radiasi sinar ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB).
Pemakaian tabir surya disarankan dilakukan 15 menit sebelum Anda terpapar sinar matahari dan dioleskan lagi setiap dua jam.
Baca: Gini Bedanya Reaksi Para Member JBJ dan MXM Saat Lihat Maknae-nya Jatuh, Jauh Banget Dah!
Jika Anda ingin menghabiskan waktu di dalam air, gunakan tabir surya yang tahan air dan oleskan ulang secara teratur.
Sebelum berkegiatan di luar ruangan pada siang hari, pastikan anak-anak Anda memakai pakaian yang tepat dan memakai topi dan tabir surya dengan SPF tinggi.
Usahakan untuk lebih memerhatikan perlindungan terhadap bayi dan anak-anak karena kulit mereka lebih sensitif daripada kulit orang dewasa.
Jika terlalu sering terpapar sinar matahari, kanker kulit mungkin bisa muncul saat mereka beranjak dewasa.
Usahakan agar kulit tidak terbakar oleh matahari.
Baca: Luqaimat, Kuliner Manis Khas Bulan Ramadan di Arab Saudi yang Pas Jadi Menu Buka Puasa
Jika sering terjadi, kulit sudah terkena dampak radiasi ultraviolet.
Kemungkinan kemunculan kanker di masa depan akan naik seiring kulit terpapar radiasi.
4. Hindari Sinar Ultraviolet Buatan
Sinar ultraviolet buatan bisa lebih berbahaya daripada sinar ultraviolet alami yang berasal dari matahari.
Karena sinar UV buatan menggunakan sumber radiasi sinar ultraviolet yang terkonsentrasi.
Radiasi sinar UV ini bisa meningkatkan risiko berkembangnya melanoma.