"Beberapa teman-teman saya sempat bilang kalau saya sebenarnya mengalami sakit dan tidak bisa melakukan aktivitas normal tapi karena halusinasi itu saya melakukan aktivitas seperti orang biasa, dan setelah saya sadar baru saya merasakan sakit yang luar biasa dan dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
Baca: 11 Hari Tewas Usai Aksi Teror Bom, Jenazah Dita Akhirnya Dimakamkan, Hal Ganjil Terjadi di Kuburan
Bahkan saat jalani perawatan di Rumah Sakit permata Dwi mengaku dirinya kala itu berbicara dengan mayat.
"Berdialog dengan orang meninggal," jawab Dwi.
Hal itu dialami oleh Dwi saat dirinya berada di ruang ICU.
Ia menceritakan dimana saat dirinya berada di ICU, ada seorang nenek yang merupakan korban tewas menghampirinya.
Baca: Tobat Usai Jadi Pelaku Teror Bom Bali, Umar Patek Ngaku Pernah Alami Hal Mengerikan di Penjara
"Sempat saya masuk ke ICU di samping saya kan ada nenek yang meninggal dan lama tidak didatangi oleh keluarganya kemudian tiba-tiba berdialog dengan saya," jelasnya.
Diceritakan oleh teman-temannya, Dwi menjelaskan dengan spontan mengenai identitas mayat tersebut.
"Saya sih hanya menggucapkan ibu ini namanya ini, rumahnya dimana, nomor berapa, atas nama siapa, dan saya ucapkan spontan saja, lalu teman-teman yang mendengarnya kemudian memberi tahu suster," jelasnya.
Tak hanya itu, kata dia, bahkan dalam satu bulan itu ia kerap 'didatangi' banyak korban termasuk pelaku bom bunuh diri tersebut.
Baca: 5 Fakta Bocah SD Hamili Siswi SMP hingga Rumah Mewah Artis, Mulai Ayu Ting Ting sampai Sandra Dewi
"Dalam satu bulan itu ada yang meninggal datang ke saya, pelaku teror yang di Sarinah pun datang ke saya, mengucapkan minta maaf gitu," ujarnya.
Setelah berkonsultasi dengan psikiater, Dwi dinyatakan hanya mengalami halusinasi.
Dua tahun sudah berlalu, kini terdakwa pelaku bom Thamrin, Aman Abdurrahman telah mendapatkan ganjaran akibat perbuatannya.
Aman Abdurrahman alias Oman Rochman dijatuhi hukuman mati pada Jumat (18/5/2018).
Baca: Pernah Setrum Lalu Telanjangi Anak dan Istrinya, Terungkap Kondisi Sang Ayah Kini, Miris, Karma?
Diketahui, Aman merupakan ketua ISIS Indonesia dan dia lah yang membentuk Jamaah Anshar Daulah (JAD) sebagai wadah untuk mendukung khilafah Islamiyah.
Hadir sebagai saksi dalam persidangan Aman Abdurrahman, Ipda Denny Mahieu yang juga merupakan korban selamat dalam ledakan tersebut memberikan kesaksian.