Warga setempat biasanya menumpuk batok kelapa seperti menara kecil di halaman rumah, lalu membakarnya.
Tradisi ini dinamakan bakar gunung api atau ronjok sayak.
Batok kelapa disebut sayak dalam bahasa Bengkulu.
Jalur Mudik Bandara Trunojoyo Sumenep, Sepi Penumpang
2. Meriam Karbit di Pontianak
Masyarakat Pontianak biasanya menyulut meriam pada perayaan malam takbiran.
Hal ini dipercayai sebagai simbol mengusir roh jahat yang berusaha mengganggu di hari kemenangan.
Tradisi ini dilakukan untuk meneruskan kebiasaan Sultan Syarif Abdurahman Alkadri yang membunyikan meriam karbit di saat malam takbir.
TKI Jember Tewas di Malaysia, Keluar Cairan Mirip Lumpur dari Hidung, Kekhawatiran Keluarga Terbukti
Biasanya, sejak tiga hari sebelum malam takbir digelar, para petugas keamanan akan melakukan penjagaan ketat.
Pemerintah daerah setempat juga mendukung tradisi unik ini.
Salah satu bentuk dukungannya ialah dengan menyelenggarakan Festival Meriam Karbit yang digelar tiap tahun, bertepatan dengan malam takbir.
3. Tumbilotohe di Gorontalo
Ratusan bahkan ribuan lampu minyak dipasang oleh masyarakat Gorontalo pada malam takbiran.
Lampu-lampu minyak tersebut disusun dengan bentuk berbagai hal yang berhubungan dengan Lebaran dan Islam.
Tradisi meletakkan lampu-lampu minyak ini disebut dengan tumbilotohe.
Tradisi ini sudah berlangsung sejak abad ke 15.