Laporan Wartawan TribunJatim.com, Manik Priyo Prabowo
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tercatat hampir 20 kasus pencopetan masuk ke laporan Posko Mudik 2018 di Terminal Purabaya Surabaya, Sidoarjo, Rabu (20/6/2018).
Catatan ini merupakan laporan kasus kehilangan yang korbannya sudah masuk ke terminal.
“Mungkin bisa lebih dari itu kalau laporan kehilangan di tempat lain,” jelas Kapolsek Waru, Sidoarjo Kompol M Fathoni saat dihubungi TribunJatim.com.
Kompol M Fathoni menjelaskan kronologi kejadian pencopetan dari korban.
Baca: Politisasi Agama Gencar Jelang 2019, Ketum PPP Ungkap Info Penting, Terkuak Sosok Jokowi Sebenarnya
Rata-rata korban copet ini mengaku tertidur di dalam bus.
Untuk data kehilangan yang masuk, korban terbanyak kehilangan dompet berisi uang dan surat berharga.
Sedangkan menurut klasifikasi jurusan, korban terbanyak adalah jurusan Surabaya-Jember dan Surabaya-Probolinggo.
“Hanya saja korban naik bus ekonomi semua,” jelasnya.
Baca: Politisasi Agama Muncul Jelang 2019, Ketum PPP Ungkap Info Penting, Terkuak Sosok Jokowi Sebenarnya
Kompol M Fathoni memaparkan, selain mengincar dompet, para pelaku kini memiliki sasaran barang baru yang lebih mudah dicuri dan harganya cukup tinggi.
“Ponsel pintar ini sasaran utama dan sasaran selanjutnya perhiasan. Jadi kami imbau ke penumpang supaya waspada, jangan tunjukkan barang berharga,” tandasnya.
Baca: Kondisinya Memprihatinkan, 5 Balita Terlantar di Kamar 4 Hari, Orangtuanya Sempat Bikin Pak RT Kesal
Dishub tak bisa tindak pelaku yang beraksi di luar terminal
Copet di bus bagi Dinas Perhubungan Kota Surabaya adalah permasalahan klasik dari tahun ke tahun saat musim mudik dan balik Lebaran.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Sub UPT Terminal Purabaya, Hardjo, saat ditemui TribunJatim.com, Rabu (20/6/2018).
“Bahkan tak hanya saat musim mudik dan balik saja. Hari biasa mereka (pecopet) juga beraksi,” katanya.