Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Klinik Mata Utama (KMU), adakan workshop bersama 77 dokter spesialis mata pada Sabtu dan Minggu, (30 Juni dan 1 Juli /2018)
Para dokter spesialis mata ini akan belajar melakukan teknik operasi katarak terbaru yaitu Phacoemulsifikasi, teknik operasi katarak yang diklaim tanpa rasa sakit serta waktu yang lebih cepat.
Workshop ini sudah berjalan sebanyak 3 kali di tiap 6 bulan sekali.
KMU juga mengadakan training sebanyak 12 kali pertemuan di hari Minggu.
(Tim Khofifah Emil Siap Kawal Coblosan Ulang di Manukan Kulon Surabaya)
(Inilah Cara Kalapas Klas I Malang Memperdayakan Napi dan Tahanan)
“Program ini mengedukasi lulusan spesialis mata yang dinilai belum diajari teknik baru ini. Banyak yang hanya tahu teknik manual sehingga biasanya harus belajar ke luar negeri,” beber dokter Uyik Unari, founder KMU pada Sabtu, (30/6/2018).
Teknik Phacoemulsifikasi ini, diklaim memberi luka sayatan yang lebih kecil pada mata, sehingga sembuhnya lebih cepat, serta waktu operasi yang lebih singkat karena menggunakan mesin.
“Cuma tingkat kesulitannya agak tinggi karena koordinasi antara dokter dan mesin harus balance,” terangnya.
Teknik ini juga diberi slogan, tanpa sakit, tanpa antri, tanpa duit langsung pamit.
Hal ini tentu dinilai memudahkan masyarakat Indonesia yang 70 persen di antaranya mengidap katarak.
(Lagi Viral, Dokter Ganteng Anton Tanjung Beri Nasehat Menohok untuk yang Ikut Meet & Greet Tik Tok)
Uyik menyebut, mesin teknik Phacoemulsifikasi ini sudah merambah ke umah sakit kelas A di Jawa Timur, namun tidak banyak dokter yang menguasainya.
Teknik ini sudah diterapkan sekitar 15 tahun yang lalu, namun hanya 10 orang yang menguasai teknik tersebut.
Uyik menyebut, teknik ini hanya membutuhkan waktu tak lebih dari 10 menit.
“Program ini di cover oleh BPJS, untuk yang berduit, berapapun bisa kami tampung. namun kami sendiri mempunyai program gratis,” beber Uyik.
Biaya layanan ini berkisar Rp 17 juta.