Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Inilah Cara Kalapas Klas I Malang Memperdayakan Napi dan Tahanan

Dalam rangka bula Syawal, Lapas Klas I Malang menghadirkan ustadz kondang di tengah-tengah para napi dan tahanan, Ustadz Wijayanto,

Penulis: Benni Indo | Editor: Yoni Iskandar
Benni Indo/Surya
Kalapas Klas I Malang Farid Junaedi (batik hijau) bersama Ustadz Wijayanto dan para warga binaan Lapas Klas I Malang berfoto bersama selepas acara ceramah, Jumat (29/6/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Masih dalam rangka bula Syawal, Lapas Klas I Malang menghadirkan ustadz kondang di tengah-tengah para napi dan tahanan, yakni Ustadz Wijayanto, Jumat (29/6/2018).

Dihadapan ribuan ratusan napi dan tahanan yang berada di Lapas Klas I Malang, Ustadz Wijayanto memberikan ceramah sekaligus menghibur para napi dan tahanan.

Tak pelak, sesekali suara tawa dari napi dan tahanan pecah di masjid dalam lapas, tempat berlangsungnya acara. Dalam mimbarnya, ustadz kelahiran Solo itu memberikan banyak motivasi.

“Neraka tidak bisa dipadamkan oleh tujuh lautan, tapi tangisan penyesalan dari dalam penjara, Insha Allah bisa menghindarkan dari neraka,” ujar Ustadz Wijayanto (Kepada Tribunjatim.com), Jumat (29/6/2018).

Baca: Guns N Roses Konser di Jakarta, Dua Kategori Tiket Ludes Terjual dalam Sehari

Dilanjutkan, Ustadz Wijayanto, apapun yang berkaitan dengan agama mulia. Termasuk yang berkaitan dengan Allah selalu mulia. Di manapun tempatnya.

“Apalagi karena ini syawal harus ada perubahan. Tidak hanya kepada penghuni, tetapi juga petugas dan sipirnya,” imbuhnya..

Menurutnya, setiap orang harus jadi pribadi yang mempesona sehingga bisa menjadi contoh.

“Jadi bapak yang mempesona, pejabat yang mempesona. Tidak hanya berbuat baik tetapi juga mengajak berbuat baik,” tutupnya.

Ceramah itu dimulai sejak setelah Jumatan hingga ashar. Begitu ceramah itu selesai, para napi dan tahanan yang mengikuti pengajian langsung berbebut bersalaman dengan Ustad Wijayanto.

Belakangan, Lapas Klas I Malang memang memiliki banyak kegiatan di dalamnya. Sebelumnya, Kalapas Klas I Malang Farid Junaedi mengundang Abdurrahman Taib, mantan napi teroris yang kini sudah bertobat.

Abdurrahman Taib bercerita tentang pengalamannya terjerumus ke belenggu paham radikalisme sampai dirinya bisa mentas ketika berada di lapas. Sejumlah napi dan tahanan di Lapas Klas I Malang pun mengaku kegiatan itu bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

Baca: Warga Lamongan Kelimpungan untuk Dapatkan Elpiji 3 Kilogram

Usut punya usut, ternyata banyaknya agenda yang ada di Lapas Klas I Malang itu sudah disetting oleh Farid Junaedi. Ia sengaja memperbanyak kegiatan di dalam lapas agar kegiatan di dalam kamar tahanan tidak monoton.

“Yang bertugas, bertugas saja. Yang ditahan ya di dalam tahanan saja. Jangan begitu terus,” katanya.

Farid menginginkan perubahan di Lapas Klas I Malang. Berdasarkan pengalamannya menjadi kepala lapas di beberapa tempat, ia menyimpulkan bahwasannya para napi dan tahanan sebetulnya bisa diberdayakan.

“Makannya saya adakan banyak kegiatan agar punya wawasan dan bisa mengembangkan diri,” terangnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved