Jelang Latihan SAR di Laut Tahun 2018, Prajurit TNI AL Diberi Penjelasan Skenario Latsar Koarmada 2

Penulis: Pradhitya Fauzi
Editor: Agustina Widyastuti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beberapa personel Basarnas mempraktikkan skenario penyelamatan di depan sejumlah prajurit TNI AL di Mako Armada 2 Surabaya, Senin (30/7/2018).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pasopslat Satgas Latsar Mayor Laut (P), Dahana Ali Perkasa menyampaikan skenario Latsar Koarmada 2 terkait persiapan Latihan Search and Rescue (SAR) di Laut Tahun 2018.

Ali menjelaskan, hari ketiga Latihan Search and Rescue (SAR) di Laut Tahun 2018 dalam Pra Tactical Floor Game (TFG) akan diskenariokan KRI Teluk Sampit (TSP)-515 yang mengalami kebakaran di Laut Jawa.

Hal tersebut disampaikan Ali di Pusat Latihan Kapal Perang (Puslatkaprang) Komando dan Latihan Koarmada 2 Surabaya, Senin (30/7/2018) siang.

Kisah-kisah Unik di Balik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yang Digelar Saat Ramadan

Namun, akibat keterbatasan alat yang dimiliki, api yang membakar KMP Nusantara semakin membesar.

Mengetahui hal itu, Kantor SAR (Kansar) Surabaya yang menerima Distress Signal dari KMP Nusantara segera melaksanakan koordinasi dengan Basarnas, yang kemudian dilaksanakan tindakan SAR terhadap KMP Nusantara.

Selanjutnya, usai menerima adanya laporan dari Kansar Surabaya, melalui prosedur komunikasi Basarnas, para prajurit memohon bantuan kepada Pangarmada 2 untuk mengerahkan unsur SAR Koarmada 2 guna melaksanakan penyelamatan dan pencarian terhadap KMP Nusantara.

Pangkoarmada 2 lantas membentuk Satgas SAR menunjuk Komandan Satuan Kapal Cepat (Dansatkat) Koarmada 2 Kolonel Laut (P) Wawan Trisatya Atmaja selaku Dansatgas.

Diceritakan Tanpa Ekspresi, Soeharto Alami Mimpi Aneh Sebelum Meninggal, Keluarga Hanya Tertawa

"Berdasarkan perintah dari Pangkoarmada 2, Dansatgas segera berkoordinasi dengan Kansar Surabaya dan Quick Response Team (QRT) untuk pengerahan unsur SAR," papar Ali saat menyampaikan skenario tersebut.

Dalam skenario itu, sejumlah kapal dilibatkan, mulai dari Kapal KPLP, Bea Cukai, Polair, sampai tiga unsur KRI bawah kendali operasi Basarnas, yaitu KRI Mandau (MDU)-621, KRI Tongkol (TKL)-813, KRI Diponegoro (DPN)-365 beserta satu unit Helly onboard di atas KRI.

Bahkan, pesawat udara (pesud) jenis intai maritim dari Puspenerbal juga dilibatkan untuk melaksanakan operasi itu.

Pesud bergerak dari Base Ops Puspenerbal untuk melaksanakan pencarian usai mendapatkan koordinat dari KMP Nusantara.

Selanjutnya, unsur Pesud segera mengidentifikasi lokasi, menjatuhkan Smoke Signal, Life Jacket, Riding Buoy, sampai melaporkannya kepada Dansatgas SAR.

Kesejahteraan Warga Diabaikan Paska Dolly Ditutup, Front Pekerja Lokalisasi Gugat Pemkot Surabaya

Berdasarkan laporan koordinat dari unsur Pesud, sejumlah kapal bergerak menuju KMP Nusantara untuk memadamkan dan menyelamatkan awak KMP Nusantara yang sebelumnya telah menceburkan diri ke laut.

Lalu, Helly yang onboard di KRI DPN-365 melakukan Medical Evacuation (Medevac) kepada sejumlah korban yang kritis yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit RSAL Dr Ramelan Surabaya.

Halaman
12

Berita Terkini