TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Perampasan terhadap taksi online di Sidoarjo ternyata dilakukan oleh komplotan bandit asal Malang. Komplotan ini terbilang lihai dan terorganisir dalam menjalankan kejahatannya.
Hal itu terungkap dari pengakuan Pahurosi (46), pelaku asal Dusun Bandarangin, Desa Sumberrejo, Kecamatan Pagak, Malang, di sela menjalani pemeriksaan di Polresta Sidoarjo, Selasa (28/8/2018).
Diceritakan, aksi itu dilakukan oleh empat orang. Yakni dia bersama tiga rekannya yang semua juga berasal dari Malang.
Mereka adalah Herianto (27) warga Dusun Kaligading, Desa Sumberkerto, Kecamatan Pagak, Malang; Slamet (34) warga Dusun Bendo, Desa Sumberrejo, Kecamatan Pagak, Malang; dan Bedri (46) juga warga Dusun Bendo, Desa Sumberrejo, Pagak, Malang.
"Saya hanya diajak. Saya ini sehari-hari jualan warung kopi di desa," dalih bapak empat anak tersebut.
• Perampasan Mobil Taksi Online di Sidoarjo Dibongkar, Pelakunya Empat Sekawan dengan Peran Berbeda
Dalam beraksi, empat bandit itu dibagi dua kelompok. Pahurosi dan Slamet memakai mobil Xenia N 1430 F milik Pahurosi. Sedangkan Bedri dan Herianto yang order grab dari SPBU Aloha menuju Stasiun Krian.
"Saya standby di Aloha. Setelah Bedri dan Herianto dapat grab lalu meluncur ke lokasi tujuan, saya mengikutinya dari belakang," urai pria 46 tahun tersebut.
Dalam perjalanan, Bedri dan Herianto beraksi. Ketika kendaraan melaju di Trosobo, sopir taksi online yang diketahui bernama Sunarto langsung ditodong menggunakan senjata tajam.
Taksi online itu kemudian berhenti. Drivernya dilakban mulut dan matanya oleh dua pelaku. Tangannya diikat dan kepalanya juga ditutup. Tak hanya itu, korban juga sempat dipukuli oleh para bandit tersebut.
"Yang membawa senjata tajam itu Herianto," sebutnya.
• Seminggu Pacari Siswi SMA di Surabaya, Pemuda ini Langsung Ajak Hubungan Badan, Terungkap WhatsApp
Sejurus kemudian, korban dipindahkan ke mobil Xenia warna hitam miliknya. Pahurosi dan Slamet lantas membawa driver Grab itu ke arah Malang. Korban diturunkan di daerah Kasembon Malang, alias dibuang di sana.
Di sisi lain, setelah dari Trosobo Sidoarjo, dua pelaku lain juga membawa mobil korban ke Malang. Namun arahnya beda. Mobil itu dijual ke seseorang yang biasa dipanggil Pak Ji di Gondanglegi, Malang.
Setelah menjalankan tugas masing-masing, empat bandit itu lantas berkumpul untuk bagi hasil. "Mobilnya dijual laku Rp 24 juta. Saya hanya kebagian Rp 2 juta," sebut Pahurosi.
• BREAKING NEWS - Sedang Ibadah Haji, Rumah Ketua DPRD Tulungagung Digeledah KPK
Namun, dia sempat mempreteli mobil korban dan mendapat speaker dan subwoofer dari mobil korban untuk dipindahkan ke mobil Xenia miliknya. Mobil dan beberapa barang hasil curian itupun sekarang disita polisi sebagai barang bukti. Termasuk kaus korban yang ada bercak darahnya, serta lakban dan penutup kepala.
Dari penyelidikan yang dilakukan polisi, diketahui bahwa kejahatan itu bukan aksi pertama kelompok ini. Sebelumnya, mereka juga sempat melakukan aksi serupa di tempat lain.