TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Setiap tanggal 27 September, nelayan dan warga sekitar Pantai Sendang Biru di Kabupaten Malang merayakan tradisi rutin tahunan bertajuk petik laut.
Tepat Kamis (27/9/2018) hari ini, masyarakat, nelayan, aparatur ASN dan TNI/Polri tumpah ruah larut dalam kemeriahan petik laut yang digelar di bibir pantai Pelabuhan Sendang Biru, tepatnya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok Dadap, Desa Tambakrejo, Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Ombak perairan Sendangbiru nampak tenang. Angin sepoi-sepoi dan birunya perairan air laut memanjakan mata. Usai berbagai acara sambutan, barulah kapal-kapal nelayan berhamburan berlayar.
Kapal-kapal nelayan tampil beda dengan dihiasi pernak-pernik khas nelayan setempat. Meski cuaca panas melanda, tak menyurutkan semangat pengunjung beserta nelayan setempat mencurahkan wujud rasa syukur mereka kepada pencipta.
• Warga Ngeluh Terganjal Syarat IPK 3.00 untuk Daftar CPNS, DPRD Madiun Langsung Panggil Sekda dan BKD
Berbagai macam arak-arakan hasil bumi, gunungan nasi tumpeng disertai ikan laut dan hasil bumi yang disebut Labuh Semboyo sontak menjadi daya tarik utama masyarakat. Masyarakat yang menggunakan perahu melebur menjadi satu dan saling berebut Labuh Semboyo.
Sebelum dan sesudah larung berlangsung tari-tarian terus menghibur pengunjung dan wisatawan menikmati tradisi tahunan yang dikenal sakral tersebut.
Petik Laut adalah sebuah tradisi sekaligus simbol representasi wujud rasa syukur kepada Tuhan atas pemberian hasil laut yang melimpah sehingga memberikan secercah kehidupan bagi masyarakat dan nelayan Sendangbiru.
• Sudah Bayar Rp 215 Juta Malah Dirugikan, Pemilik Stand Pasar Baru Gresik Gugat Bupati Rp 5 Miliar
"Petik laut merupakan tradisi tahunan semenjak TPI Pondok Dadap berdiri. Ini sudah yang ke 38 tahun. Kami memaknai tradisi ini sebagai sebuah wujud rasa syukur kami kepada yang maha kuasa atas berkahnya memberikan hasil laut yang melimpah bagi kami," ujar Sudarsono, Ketua Pelaksana Petik Laut Semdang Biru, yang juga tokoh masyarakat nelayan setempat.
Camat Sumbermanjing Wetan, Agus Hariyanto menambahkan, petik laut adalah sebuah semangat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malang melalui perikanan dan pariwisata.
"Kabupaten Malang punya potensi dari segi kemaritiman baik itu perikanan maupun pariwisata, melalui semangat petik laut ini mari bersama tingkatkan itu," katanya.
• Inilah Merek 17 Motor Siswa SMKN 6 Surabaya yang Ludes Terbakar, Ada N Max yang Baru 2 Minggu Dibeli
"Mudah-mudahan acara Petik Laut ini dapat menggugah semangat kita untuk mengurangi kemiskinan dan juga meningkatkan tali silahturahim bagi kita semuanya," imbuh Agus.
Sementara itu, Dian Ayu Hapsari wisatawan asal Gadang, Kota Malang mengaku, rela datang jauh-jauh untuk menyaksikan petik laut, sekaligus berlibur ke pantai selatan Malang serta menikmati kuliner sea food yang banyak dijajakan di sekitar pantai.
"Hampir tiap tahun gak pernah absen ikut petik laut, meriah gitu. Ya sekaligus rekreasi bersama keluarga ke pantai pantai sekirar sini sambil makan seafood," katanya.
• Seekor Kucing di Kota Kediri Terjebak Pipa Paralon, Petugas PMK Harus Berjibaku Menyelamatkannya
Puncak acara petik laut ditutup dengan pagelaran wayang kulit disertai lantunan sinden jawa turut memberi sisi lain yang membuat tradisi petik laut semakin kental aroma budaya Jawa. (Erwin Wicaksono)