TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pagar satu rumah kontrakan sederhana di Jalan Gubeng Airlangga, Surabaya itu masih terbuka, Jumat (5/10/2018).
Padahal, pantauan TribunJatim.com, saat itu malam sudah larut, dan sejumlah rumah yang ada di sebelahnya juga terlihat sudah tutup.
Rumah sederhana itu dihuni oleh Arif Syaifurrisal.
Arif tak sendiri menghuni rumah itu.
Dia tinggal bersama istri dan seorang anaknya yang masih balita.
Sekilas, ruang tamu rumah tersebut tampak sesak karena dipenuhi puluhan hingga ratusan buku.
Itu memang sebuah pemandangan yang wajar.
Sebab, Arif dulunya memang seorang pemilik sebuah toko buku di Surabaya.
• 9 Fakta Kemenangan Khabib atas Mcgregor, UFC Tak Langsung Serahkan Sabuk hingga Alasan Kericuhan
Di rumah itu pula Arif membuka usaha toko buku miliknya.
Toko tersebut dinamainya Toko Buku Perjuangan, dan dibuka pada tahun 2014.
Menurut Arif, Toko Buku Perjuangan dirintisnya dari berdagang buku online.
Akibat tingginya permintaan saat itu, Arif pun ingin mengembangkan usahanya, sehingga tidak hanya melayani permintaan secara online.
Selama beberapa tahun, usahanya sebenarnya terbilang cukup pesat perkembangannya.
Itu terlihat dari banyaknya penjualan buku yang dikirimkan ke daerah lain.
Sayang, usaha ini tutup pada tahun 2017 lalu.