Kisah Pustaka Saga Gerakkan Roda Ekonomi dan Semangat Menulis Anak Muda dari Gang Gubeng Surabaya

Penulis: Januar AS
Editor: Ani Susanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arif Syaifurrisal bersama dua orang temannya berdiskusi di rumahnya yang ada di sebuah gang di kawasan Gubeng. Di rumah sederhana itulah Arif mendirikan Penerbit Buku Saga

Sebab, kini Arif telah membuka usaha lainnya.

Yaitu membuat sebuah penerbitan buku bernama Saga.

HP Milik Dokter di Surabaya Dirampas Pria Bermotor, Awalnya Mobil Ditabrak dan Diminta Telepon Suami

Arif mengungkapkan, penerbitan buku miliknya sebenarnya sudah mulai dirilisnya sejak tahun 2015.

Saat itu, dia bersama beberapa orang mahasiswa di sekitar kampus Unair sering mengadakan diskusi.

Sejumlah buku pun mereka gunakan sebagai bahan diskusi.

"Tapi waktu itu kita merasa jadi konsumen terus. Akhirnya kita berinisiatif untuk membuat penerbitan sendiri," ucap Arif, Jumat (5/10/2018).

Menurut Arif, penerbitan buku yang diterbitkannya memang untuk mewadahi para penulis muda.

"Khususnya para penulis muda dan mahasiswa yang ada di Kota Surabaya," kata Arif.

Pencairan Gaji 13 PNS Tak Jelas, DPRD Kota Surabaya Bakal lakukan Interpelasi ke Wali Kota

Saat ini Saga sudah menerbitkan lebih dari 40 judul.

Semua buku tersebut ditulis oleh sekitar 30 penulis.

Dari penerbitan itu, selain mampu menghidupkan budaya menulis anak muda di Surabaya, Arif juga mampu menggerakkan roda perekonomian di lingkungan sekitarnya.

Sebab, usaha penerbitan Saga tentu saja tak hanya melibatkan para penulis, melainkan juga ada beberapa pihak lainnya.

Di antaranya editor, serta para tenaga kreatif yang mahir dalam pembuatan desain untuk lay out buku-buku yang akan diterbitkan.

Biasanya, Arif menggunakan tenaga dari para mahasiswa Unair, dan sejumlah kampus di Surabaya.

Sayang, mengenai jumlah nominal yang diberikannya sebagai imbalan bagi mereka yang membantunya, Arif enggan mengungkapkannya.

Halaman
123

Berita Terkini