Kisah Pustaka Saga Gerakkan Roda Ekonomi dan Semangat Menulis Anak Muda dari Gang Gubeng Surabaya

Penulis: Januar AS
Editor: Ani Susanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arif Syaifurrisal bersama dua orang temannya berdiskusi di rumahnya yang ada di sebuah gang di kawasan Gubeng. Di rumah sederhana itulah Arif mendirikan Penerbit Buku Saga

"Karena kami orientasinya memang tidak semata-mata untuk bisnis, jadi tidak besar nilainya, dan itu sistemnya freelance. Tapi yang pasti cukup untuk beli pulsa selama berbulan-bulan," tuturnya lalu tersenyum.

Modus Komplotan Curanmor yang Ditangkap Polda Jatim, Incar Kendaraan di Parkiran Rumah & Naik Mobil

Tak hanya itu, sektor lain yang juga diuntungkan oleh usaha yang dilakukan oleh Arif adalah percetakan.

Sebab, biasanya sekali menerbitkan sebuah judul, tentu ada ratusan eksemplar buku yang dicetak, sehingga roda perekonomian pengusaha percetakan juga berjalan.

Para pengusaha pengiriman logistik juga ikut menuai berkah dari Penerbit Saga.

Alasannya, buku yang diterbitkan oleh Saga juga banyak dipesan pembeli dari luar Surabaya.

 "Ada Bandung, Jakarta, Yogyakarta Sumatera, Sulawesi, dan beberapa daerah lainnya," kata Arif.

Arif berharap, ke depannya usahanya bisa semakin berkembang.

Sebab, dia memang bercita-cita meningkatkan budaya membaca, dan literasi di Kota Surabaya.

"Karena saya ingin bisa menumbuhkan kembali semangat kepahlawanan dan menulis anak-anak muda Surabaya, serta masyarakatnya melalui Saga," tandasnya.

Volume Air Masih Tinggi, Tanggul Lumpur Lapindo yang Ambles Belum Bisa Diperbaiki

Berita Terkini