TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN – Identitas mayat pria yang ditemukan mengambang di perairan Pantai Wisata Jumiang, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Minggu (21/10/2018) terungkap.
Mayat yang ditemukan mengenakan kaus hitam itu belakangan diketahui bernama Rohim, warga Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
Hal itu terungkap setelah ada yang mengaku keluarga korban di Probolinggo dan menghubungi Polres Pamekasan untuk menanyakan ciri-ciri korban yang ditemukan, berikut baju yang dipakainya.
• Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Pantai Jumiang Pamekasan Madura
• Ketua OJK Apresiasi Buku Ketujuh Karangan Pakde Karwo Berkaca dari Kegagalan Liberalisasi Ekonomi
Dari penjelasan polisi itulah, pihak keluarga korban yakin, jika yang ditemukan tewas mengambang di pantai itu Rohim.
Kapolsek Pademawu, AKP Sudarisman kepada TribunJatim.com mengatakan, menurut keterangan pihak keluarga, korban tenggelam bersama perahunya di perairan Probolinggo beberapa hari lalu.
Menurut Kapolsek Sudarisman, berita penemuan mayat tanpa identitas itu cepat menyebar lewat media elektronik, seperti radio dan media sosial yakni WhatsApp yang dikirim secara berantai, sehingga bisa jadi informasi ini sampai ke Probolinggo, yang kemudian didengar keluarga.
• Seminggu Jelang Pilkada Ulang di Sampang, KPU Jatim Akan Laporan ke Mahkamah Konstitusi
• Tanggapan Media Line Entertainment Soal Tuduhan Penganiayaan Terhadap Member The East Light
• Diduga Anggota DPRD Bangkalan Tertangkap karena Judi, Ini Komentar Ketuanya
Namun kata Sudarisman, pihaknya tidak mendapatkan penjelasan secara rinci dari orang yang mengaku keluarga korban itu tentang kapan korban tenggelam dan di kawasan mana.
“Informasi adanya keluarga korban yang sudah mengakui ini, kami terima lintas polres. Hanya saja, dikatakan jika korban merupakan nelayan dan tinggalnya di dekat pelabuhan, itu saja,” kata Sudarisman.
Dikatakan, pihak keluarga yang mengakuinya itu kini masih di Probolinggo dan tengah bersiap-siap berangkat ke Pamekasan untuk memastikan secara langsung, sekaligus menjemput jenazahnya untuk dibawa pulang ke kampung halamannya di Probolinggo. (Muchsin Rasjid)