Pesawat Lion Air Jatuh

Tak Pernah Absen Ikut Misi Kemanusiaan, Ini Catatan Perjalanan Syachrul Anto Menjadi Relawan

Penulis: Nur Ika Anisa
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lyan Kurniawati, istri Syachrul Anto saat ditemui di rumah duka, di Jalan Bendul Merisi, Surabaya, Sabtu (3/11/2018).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Syachrul Anto (48), seorang penyelam dari Indonesia Diving Rescue Team yang turut dalam operasi SAR Lion Air JT-610, meninggal dunia, Jumat (2/11/2018).

Diceritakan istri Syachrul Anto, Lyan Kurniawati (39), suaminya menjadi relawan yang selalu berangkat untuk misi kemanusiaan.

Sejak ikut menjadi relawan pada peristiwa jatuhnya pesawat Air Asia pada tahun 2014, Syachrul Anto tidak pernah absen mengikuti misi kemanusiaan.

Syachrul Idris, Relawan Penyelam yang Bantu Evakuasi Lion Air JT-610 Dikenal Berjiwa Kemanusiaan

Kesedihan Istri Syachrul Penyelam yang Gugur Saat Evakuasi Lion Air: Kayaknya Berat Melepaskan Dia

"Suami saya relawan yang punya lisensi menyelam yang selalu menawarkan diri kalau ada musibah. Keinginan dia ingin lebih bermanfaat. Itu saja, sederhana," kata Lyan Kurniawati di rumah duka, di Jalan Bendul Merisi, Surabaya, Sabtu (3/11/2018).

Ditambahkan dia, meskipun Syachrul Anto disibukkan dengan bisnis ekspedisi di Makassar, hal itu tidak menghalanginya membantu korban bencana.

"Di Palu dia berangkat, meskipun bukan keahliannya, tapi dia bantu evakuasi. Beberapa musibah kecil di luar pulau juga dia berangkat, saya lupa dimana saja," kata Lyan kemudian mengusap air mata.

Gugur Saat Evakuasi Lion Air JT 610, Penyelam Syachrul Anto Ternyata Baru Pulang dari Palu

Meninggal Saat Evakuasi Lion Air, Syachrul Hobi Menyelam Sejak 10 Tahun Terakhir dan Punya Lisensi

Niat membantu sesama, dan menjadi relawan, dimulai Syachrul Anto saat menjelajah ke daerah-daerah di Indonesia sembari berlatih diving.

Syachrul Anto bercerita kepada istrinya, masih ada banyak orang yang membutuhkan bantuan.

Hal tersebut membuat hati Lyan juga tergerak membantu sesama seperti mengumpulkan donasi korban gempa Palu, sementara suaminya berangkat ke Palu.

"Dia bilang, 'Bun masih banyak orang yang butuh.' Dia sangat senang berangkat dengan timnya untuk misi kemanusiaan," kata Lyan.

Fakta-fakta Penyelam Evakuasi Lion Air PK-LQP Meninggal Dunia: Catatan Dokter hingga Unggahan Istri

Namun setelah seminggu dari Palu, Syachrul Anto kembali ke rumahnya di Makassar dan pergi ke Yogyakarta untuk mengurusi keperluan keluarga bersama istri dan anaknya.

Tiga hari berada di Yogyakarta, Syachrul Anto memutuskan berangkat ke Jakarta untuk bergabung dengan tim relawan dari Makassar untuk penyelaman SAR evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Berita Terkini