TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Penipuan bermodus rekrutmen tenaga kerja sedang banyak dibicarakan di Sidoarjo. Modusnya, pelaku mengaku sebagai anggota polisi yang bisa memberi pekerjaan di perusahaan dengan imbalan uang.
Beberapa korban sudah melapor ke Polresta Sidoarjo. Ini karena setelah menyerahkan sejumlah uang ke pelaku, ternyata pekerjaan yang dijanjikan tak kunjung didapatkan.
"Sejauh ini sudah ada tiga orang yang melapor. Dari keterangan mereka, modusnya hampir sama. Pelaku mengaku sebagai anggota polisi dan menjanjikan bisa memasukkan korban untuk bekerja ke perusahaan tertentu," kata Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris, Senin (5/11/2018).
Selain modusnya, ciri-ciri terlapor yang disampaikan tiga pelapor itu juga hampir sama. Mengarah ke satu orang. Dan petugas sedang menyelidiki keberadaan pelaku tersebut.
Korban yang sudah melapor ke polisi itu adalah Bagas (22), warga Desa Kepadangan, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo.
• Fakta-fakta Terbaru Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610, 14 Jenazah Terindentifikasi
Dia dijanjikan pekerjaan di kawasan parkir Bandara Juanda oleh pelaku yang mengaku sebagai anggota polisi. Dia diminta membayar uang Rp 4 juta untuk memuluskan rencana rekrutmen tersebut.
Tapi setelah menyerahkan uang, pekerjaan yang dijanjikan tak kunjung ada. Pelaku menghilang dan sudah tidak bisa dihubungi lagi. Korban pun merasa telah ditipu, kemuduan memutuskan untuk melapor ke Polresta Sidoarjo.
Korban lain yang juga sudah melapor ke polisi adalah Nurul Arista (25) warga Desa/Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Dia dijanjikan bekerja di sebuah perusahaan rokok ternama oleh pelaku yang mengaku seorang anggota polisi.
• Sebarkan Hoax Penculikan Anak di Facebook, Wanita asal Blitar Harus Berurusan dengan Polisi
Perempuan ini sudah menyetor uang Rp 6 juta sebagaimana diminta oleh pelaku untuk membantu memudahkan proses rekrutmen pekerjaan di perusahaan itu.
Tapi setelah uang diserahkan, pelaku malah menghilang dan tak bisa dihubungi. Korban pun melapor ke polisi, Jumat lalu.
"Orangnya menghilang, tidak tahu ke mana. Dihubungi juga sudah tidak bisa," ujarnya sambil menunjukkan bukti laporan polisi bernomor LPB/564/XI/2018/JATIM/RESTA SDA tanggal 2 November 2018.
Diceritakan, penipuan tersebut bermula saat ayahnya sedang ngopi di sebuah warung yang tidak jauh dari rumahnya di Sukodono.
• Caleg Gerindra Siane Kaget Pendidikan di Sidoarjo Tidak Gratis, Kalah Dengan Kota Surabaya
Di sana sang ayah bertemu dengan pelaku yang mengaku bernama Suhermanto, warga asal Desa Kepunten, Tulangan. Pria itu juga mengaku sebagai anggota polisi dan bisa membantu korban untuk diterima kerja di sebuah perusahaan rokok.
Syaratnya, korban harus menyediakan uang Rp 6 juta untuk memudahkan proses tersebut. Percaya dengan itu, korban pun menyerahkan uang ke pria tersebut.
Tapi setelah uang diserahkan, malah tak kunjung ada kabar. Korban tak menerima panggilan dari perusahaan yang disebutkan, dan pelaku sendiri juga menghilang dan tak bisa dihubungi lagi.(ufi/TribunJatim.com)