Rumah Politik Jatim

Milad ke 160 Muhammadiyah, Saad Ibrahim Ingatkan Warganya Tetap Berpartisipasi dalam Pemilu 2019

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Uno saat menerima sumbangan secara simbolis dari Ketua PW Muhammadiyah Jatim, Saad Ibrahim, Kamis (27/9/2018).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Muhammadiyah memperingati Milad ke 106 nya dengan mengambil tema "Ta'awun untuk Negeri", Minggu (18/11/2018).

Ketua PW Muhammadiyah Jatim, Saad Ibrahim mengatakan, ultah Muhammadiyah bukan hanya untuk warga Muhammadiyah, tapi juga untuk seluruh bangsa Indonesia.

"Ta'awun itu kan artinya saling tolong menolong, dan tolong menolong ini dimaksudkan untuk negeri. Apalagi dalam konteks menghadapi Pemilu yang harus kita dukung sepenuhnya," kata Saad, Minggu (18/11/2018).

Figur yang Cocok Gantikan Megawati Jadi Ketum PDIP Menurut Pengamat Politik, Harus Miliki 2 Hal ini

Saad mengimbau agar warga Muhammadiyah berperan aktif dalam Pemilu 2019.

"Sebenarnya dalam konteks Pemilu, kalau kita kembali ke masa lampau, model pemilihan oleh MPR relatif bisa menghasilkan pemimpin yang bagus, kalau bisa kembali lagi kenapa tidak, dan model pemilihan itu lebih linier dengan khasanah Islamiyyah," ucap Saad.

Saad pun mengatakan model Pemilu saat ini tidak proporsional sesuai dengan masing-masing pemikiran rakyat.

"Profesor yang lebih berpendidikan dan tahu lebih banyak tentang kondisi negara porsinya sama dengan orang yang misalnya tidak bersekolah, mereka sama punya satu suara," lanjutnya.

Hasil Skor Akhir Bali United Vs Persebaya Surabaya, Serdadu Tridatu Ditaklukkan Bajul Ijo 2-5

Menurut Saad, hal tersebut kurang tepat diterapkan di Indonesia, mengingat masyarakat Indonesia yang sangat beragam baik dari tingkat pendidikan, intelektualitas maupun pengetahuan.

"Kecuali suatu bangsa atau negara tersebut sudah sangat maju dan kecerdasannya relatif sama. Itu sudah bagus diterapkan dengan skema pemilu seperti saat ini," tambah Saad.

Meski begitu, Saad tetap menegaskan jika warga Muhammadiyah harus tetap ikut memilih pemimpin negara dan wakil rakyat pada Pemilu 2019.

"Kalau nanti tidak ada kepemimpinan dalam suatu negara malah menjadi lebih jelek," pungkasnya.

Mobilnya Terbakar Saat Parkir di Terminal 2 Bandara Juanda, Mahasiswa asal Bekasi ini Mengaku Pasrah

Berita Terkini