Mereka adalah ketua panitia kegiatan dari Pemuda Muhammadiyah, Ahmad Fanani, dari pihak internal Kemenpora Abdul Latif dan Ketua Kegiatan dari GP Ansor, Safarudin.
Mendengar hal tersebut, Imam Nahrawi menanggapinya secara santai, saat ditemui usai menghadiri acara Wisuda Universitas Sunan Giri, Sidoarjo di Gramedia Expo, Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Minggu (25/11/2018).
• Selamat Hari Guru Nasional - Berikut Deretan Pahlawan Tanah Air yang Ternyata Seorang Pengajar
"Saya sampaikan ide dasar dari kemah itu memang saya yang menginisiasi. Berangkat dari keinginan bahwa sudah saatnya pemuda Muhammadiyah, pemuda Ansor bisa melakukan upaya kongkrit untuk menguatkan silaturahim dan ukhwah. Dan itu berhasil, kompak semua datang ke sana 20-an ribu, masing-masing 10 ribu, presiden juga datang secara langsung," terang Imam Nahrawi santai.
• Ada Pria Mirip Jokowi di Foto Kampanye PKI DN Aidit, Presiden Membantah, Ini Penjelasan Sejarawan
Menurutnya tidak ada sedikitpun niatan menjebak salah satu pihak.
Yang terjadi malah, alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya itu ingin membangun ukhuwah antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Saat ditanya soal kesiapan diperiksa, terkait dugaan penyalahgunaan dana, Imam Nahrawi mengaku pernah, dulu pemeriksaan tidak ada apapun, dari PPK.
"Nah tiba-tiba sekarang menjelang Muktamar Pemuda Muhammadiyah muncul (isu) seperti itu. Saya kemarin sore bertemu dengan saudara Dahnil Ketua Umum, saya sampaikan 'tolong cari siapa pelapornya' karena ini menjelang Muktamar Pemuda Muhammadiyah. Jangan sampai menuduh atau membawa sesuatu yang tidak penting untuk dipublikasikan. Kalau inisiator siapa? Saya Imam Nahrawi, dengan tujuan mulia yang seperti saya samlaikan di awal tadi," terang Nahrawi.
• Perjalanan 3 Tahun Komunitas BerNas Surabaya, Dimarahi Tukang Becak sampai Seperti Jadi Anak Angkat
(Surya/ Pipit Maulidiya)
Klarifikasi istri Dahnil Anzar
Heni Novitasari, istri Dahnil Anzar buka suara soal kasus Rp 2 miliar yang menjerat nama sang suami lewat Facebook pada Sabtu (24/11/2018) kemarin.
Dilansir dari Tribun Solo, Minggu (25/11/2018), lewat unggahan tersebut, Heni menyebutkan pihak-pihak yang bukan merupakan bagian Pemuda Muhammadiyah untuk tidak menyebar fitnah.
Ia juga memberikan penjelasan terkait kasus Rp 2 miliar yang membawa-bawa nama Dahnil Anzar.
Hal tersebut bermula saat Muhammadiyah dan GP Anshor diundang ke kantor Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada September 2017 lalu.
Lewat pertemuan tersebut, presiden dan menpora mengajak membuat acara akbar gabungan antara Pemuda Muhammadiyah dan GP Anshor untuk meredam isu-isu yang berkembang saat itu, seperti presiden yang anti islam, kriminalisasi agama, serta PKI dan lain sebagainya.
Hingga akhirnya sejumlah nominal uang digelontorkan untuk membiayai acara tersebut, yakni sejumlah Rp 5 miliar.