Manajemen Buka Kembali Hotel Front One Pamekasan, Beberkan Soal Perizinan dan Tanggapi Tentang Demo

Penulis: Muchsin Rasjid
Editor: Ani Susanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisaris HFO Pamekasan, Bambang Suharto, menunjukkan berkas perizinan yang sudah lengkap. Di samping kanan, GM HFO, Elfindra, mengenakan baju kaus abu-abu dan samping kiri, Direktur HFO, Bernatha Brondiva, mengenakan baju kaus putih, kombinasi merah.

Kemudian Elfindra memaparkan jika pihaknya tidak mengajukan izin karaoke.

Sebab hotelnya tidak menyediakan karaoke, sehingga pihaknya tidak perlu untuk mengajukan izin karaoke.

Dan mengenai karyawan sekitar yang dianggap tidak sampai 30 persen dari seluruh karyawan, Elfindra hanya tersenyum.

Dikatakan, dari seluruh jumlah karyawan sebanyak 27 orang, hanya empat orang yang dari luar Pamekasan, termasuk dirinya.

Jadi jika diprosentase, maka 97 persen karyawan dari masyarakat lokal.

“Kami mengungkapkan semua ini, bukannya ingin membela diri. Tapi pa yang kami sampaikan, kami punya datanya,” ujar Elfindra.

Khawatir Terjadi Banjir, Pemerintah Pamekasan Bersihkan Gorong-gorong Trotoar

Diaku, jika HFO ini dibawah naungan Azana Hotel, cukup selektif.

Sehingga tidak mungkin Azana Hotel mengoperasionalkan HFO ini, kalau tidak berizin.

Dan tidak mungkin juga Azana Hotel mengirim dirinya untuk mengurus HFO, dam kondisi hotel tidak berizin.

Sebab ini sama saja dengan bunuh diri.

Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Pamekasan Demo di Kejari Kabupaten Pamekasan, Ini Tuntutannya

Ditanya soal demo yang menuntut HFO ditutup, Elfindra menyesalkan kejadian itu yang seharusnya tidak terjadi.

Seharusnya, kalau ada sesuatu menyangkut HFO hendaknya bertemu dan berdiskusi mengungkapkan permasalahannya, bukan melakukan demo.

Apalagi penutupan ini, bukan karena pelanggaran, melainkan atas desakan saja, sehingga pihaknya meyangkan dan tidak ingin terjadi lagi ke depannya.

Diberitakan sebelumnya, setelah mendapat desakan dari puluhan anggota ormas LMP dan perguran pencak silat Kobra, akhirnya Satpol PP Pamekasan terpaksa menutup HFO, di Jl Jokotole, Pamekasan.

Kayu bendera LMP terlihat dimasukkan ke dalam gagang pintu HFO.(sin)
 

 
 
 

Berita Terkini