Natal dan Tahun Baru

Sambut Meriahnya Natal 256 Anak Yatim Piatu Belanja dan Bermain Gratis di Pasar Atom Surabaya

Penulis: Pipit Maulidiya
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sambut Natal di Pasar Atom Mall Surabaya. Anak-anak yatim piatu bergantian memilih baju

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - 256 anak yatim piatu terlihat bersenang-senang, berbelanja dan bermain gratis dalam rangka menyambut meriahnya perayaan hari Natal 2018 di Pasar Atom Mall Surabaya, Senin (17/12/2018).

Aura sumringah dan senyum merekah tergambar di wajah mereka, sejak awal hingga akhir acara bertajuk Blessing in Christmas yang berlangsung di lantai lima mal.

Yolanda Christina, salah satu anak dari Panti Asuhan Pondok Kasih mengaku baru pertama kali jalan-jalan ke mal, memilih serta bermain sesuai yang dia inginkan.

"Senang," katanya singkat, malu-malu.

Halim Antawira Hermanto, Direktur Utama Pasar Atom dan Pasar Atom Mal menjelaskan kegiatan amal ini sudah berlangsung tiap tahun dan ini kali ke sembilan.

256 anak berasal dari tujuh panti asuhan nasrani dari berbagai tempat mulai Gayungsari, Manukan, Gembong, Bangkalan dan beberapa tempat lainnya.

Korban Penipuan Oleh BIN Gadungan di Lamongan Makin Bertambah, Korban Setor Uang Ratusan Juta

Raisa hingga Raditya Dika, Berikut 5 Foto Instagram yang Dapat Like Terbanyak Sepanjang Tahun 2018

Update Kasus Endorse Kosmetik Ilegal, Kapolda Jatim: Selevel Artis yang Terkenal Seharusnya Paham

"Anak-anak ini mulai umur 4 tahun sampai 14 tahun, kami ajak untuk ibadah bersama kemudian membuat pohon natal, belanja gratis, dan bermain di taman bermain Fun World. Acara ini bagian dari keinginan kami untuk berbagi menyenangkan anak-anak yang bisa jadi ini kali pertama mereka jalan-jalan di mal, karena tidak ada anggota keluarga yang mengajak," katanya ingin menyenangkan anak-anak, sekalipun hanya satu tahun sekali kepada TribunJatim.com.

Halim melanjutkan mengundang anak-anak yatim bukan hanya saat natal, melainkan saat perayaan ibadah lain seperti Idul Fitri, dengan mengundang panti asuhan muslim.

Sementara saat perayaan Imlek mengunjungi panti jombo dan keluarga Tionghoa yang tidak mampu.

"Sebenarnya kami ingin mennggenapkan jumlahnya menjadi 300 anak, tapi kami tidak punya cukup ruang, dikhawatirkan tidak cukup. Di sini mereka bebas memilih baju dan bermain sesuai waktu yang ditentukan, antara 40-50 menit. Kami ingin berbagi kebahagian kepada anak-anak ini, di hari spesial," jelasnya. (Pipit Maulidiya/TribunJatim.com)

Berita Terkini