Seperti pembangunan sekolah, normalisasi Kali Buntung, dan sejumlah proyek lain. Atas keterlambatan ini, Pemkab juga berancang-ancang mem-blacklist kontraktor yang tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sebagaimana kontraknya.
Sisa 10 hari, Bupati Saiful Ilah juga mewanti-wanti agar pengerjaan proyek dikebut. Akhir tahun, dia berharap semua bisa tuntas.
Sebab, menurut dia, pembangunan yang tidak tuntas menimbulkan kerugian. Tidak hanya bagi pemkab, tapi kerugian juga dirasa oleh warga Sidoarjo.
Hal serupa juga disampaikan Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan. Saat dikonfirmasi tentang banyaknya proyek yang belum rampung, kader PKB tersebut juga berharap pihak kontraktor menambah pekerja serta menambah jam kerjanya supaya proyek bisa tuntas sebelum akhir tahun.
"Kalau tidak tuntas, banyak pihak juga dirugikan. Khususnya masyarakat. Contohnya pembangunan jalan atau sekolah, kalau tidak tuntas tentu warga dirugikan," kata Wawan, panggilan Sullamul Hadi Nurmawan kepada TribunJatim.com.
Tentang keterlambatan yang terjadi, disebutnya tidak bisa dipukul rata penyebabnya. Beda pekerjaan, beda pula persoalan yang mengakibatkan keterlambatan.
"Ada yang terkendala perencanaan, yakni pekerjaan tidak sesuai dengan perencanaan. Ada juga karena kondisi, masalah internal, dan sebagainya. Jadi, menurut kami, proyek-proyek yang terlambat itu harus dievaluasi satu persatu. Itu dipakai pelajaran, supaya tidak terulang di tahun berikutnya," tandasnya.(ufi/TribunJatim.com)