Ke Malang, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto Dijadwalkan Launching Gerakan Sambung Roso Sambung Oyot

Penulis: Benni Indo
Editor: Melia Luthfi Husnika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) “UNIQ” Nusantara, KH M Abdul GHufron Al Bantani.

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) “UNIQ” Nusantara, KH M Abdul GHufron Al Bantani bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dijadwalkan akan bertemu pada akhir bulan ini.

Dalam rencana pertemuan itu, keduanya dijadwalkan menggagas gerakan Sambung Roso, Sambung Oyot Nusantara.

Sesuai rencana gagasan tersebut akan dilaunching di Ponpes UNIQ Nusantara Jl Dulamin RT 01 RW 01 Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jatim, Minggu (30/12/2018).

“Pada saat launching nanti kami juga menyelenggarakan pengajian Yasinan Kubro. Itu akan dihadiri langsung Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,” kata KH M Abdul Ghufron Al Bantani, Rabu (26/12/3018).

Sambung Roso, Sambung Oyot Nusantara adalah gerakan untuk menyambungkan dan menyatukan seluruh kalangan yang ada di Indonesia. Mulai dari kalangan bawah hingga ke kalangan atas.

“Dari kalangan umaro, ulama, TNI/Polri hingga masyarakat umum,” imbuhnya.

Penerapan Tilang Elektronik di Kota Malang Belum Maksimal, Ternyata Ini Penyebabnya

Dalam rilis yang dikeluarkan pihak ponpes, acara tersebut pertama kali dilaksanakan di Ponpes UNIQ Nusantara. kH Abdul Ghufron berharap itu bisa menjadi acara rutin setiap tahun.

“Kami mengadakan yasinan kubro itu untuk menyambungkan akar rumput. Makanya kami sebut Sambung Oyot Sambung Rasa. Kita harus bisa menjaga persatuan dan kesatuan sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan adanya persatuan para ulama, masyarakat, umaro, TNI dan Polri akan menciptakan keutuhan Pancasila dan Merah Putih NKRI, “ terang dia.

KH Abdul Ghofur menyerukan semua elemen harus bersatu padu. Itu untuk menguatkan sambung oyot sambung rasa demi keselamatan Bangsa Indonesia.

Karena itu dia berharap dengan kedatangan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan seluruh elemen lainnya mampu memberikan sinergi membangkitkan rasa yang sama, yaitu saling bahu membahu dan gotong royong dalam berbangsa dan bernegara.

“Jadi ini adalah sebuah falsafah atau prinsip sekaligus doa bagi bangsa dan masyarakat kita. Intinya tanpa kita
merawat akar tanaman dengan baik, secara umum tidak akan menghasilkan pohon yang baik, apalagi buah yang berkualitas," ungkapnya.

Berita Terkini