Beberapa anak-anak tertangkap saat ngamen, bolos sekolah, hingga tertangkap menjadi pekerja di warung sekitaran jembatan kaki Suramadu, padahal masih berusia di bawah umur.
“Mereka rata-rata usia 14-15 tahun dan mereka putus sekolah. Sehingga tadi dikumpulkan, dimotivasi sehingga mereka mau sekolah lagi,” katanya.
Anak anak akan mendapat pembinaan, dan kembali di sekolahkan oleh Pemkot Surabaya.
Sementara bagi yang ingin bekerja, akan difasilitasi untuk mengikuti training atau pelatihan di Surabaya Hotel School (SHS).
“Kalau dia ndak mau sekolah lagi, kita arahkan kejar paket. Tapi kalau dia mau sekolah, kita kembalikan ke sekolah asalnya,” kata Chandra.(Pipit Maulidiya/TribunJatim.com).