Kecelakaan ini menyebabkan enam orang penumpang minibus menjadi korbannya.
Lima orang dinyatakan meninggal dunia, dan satu dinyatakan mengalami luka ringan.
Semua korban kini sudah dibawa dan ditangani di RSUD Bangil.
"Untuk korban meninggal dunia, ada uang santuan Rp 4 juta jika tidak memiliki ahli waris. Sedangkan jika memiliki ahli waris, santunannya ada sebesar Rp 50 juta. Kalau korban luka ada santunan biaya perawatan akan kami tanggung," kata Fafan.
Ia menjelaskan, untuk korban meninggal dunia asal Jember ada tiga orang.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Jasa Raharja Jember untuk memberikan santunan dan mengecek kondisi keluarga korban.
Pengecekan itu dilakukan untuk mengetahui ahli waris korban.
Jika tidak ada halangan, pihaknya akan memberikan santunan hari ini.
"Kami tunggu hasilnya saja. Mudah-mudahan bisa segera keluar dan bantuan atau santunan kami bisa memberikan manfaat bagi keluarga korban," tutupnya.
• Rincian Besaran Santunan untuk Korban Kecelakaan Minibus Vs Kereta Api di Pasuruan dari Jasa Raharja
5. Korban Selamat Masih Syok, Korban Meninggal Dipulangkan Sebagian
Saranaya, warga Pesona Surya Milenia, Kabupaten Jember, merupakan satu orang yang selamat setelah minibus L 300 yang ditumpanginya disambar Kereta Api (KA) Jaya Baya.
Kecelakaan maut tersebut terjadi di perlintasan KA tanpa palang pintu di Desa Beji, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Rabu (9/1/2019) dinihari WIB.
Saranaya menjadi korban selamat dan mengalami luka, sementara lima orang penumpang minibus lainnya meninggal dunia.
Hingga kini, Saranaya belum bisa menjawab banyak pertanyaaan dan lebih banyak diam.
Luka paling parah dialami di bagian perutnya.
Sesekali ia hanya memberikan kode menggunakan tangan titik yang paling sakit dialaminya.
Untuk kenyamanan , pihak rumah sakit tidak memperbolehkan pengambilan gambar korban.
Saat kejadian, Saranaya duduk di bangku paling belakang.
"Saya naik langsung tidur. Tidak tahu apa yang terjadi. Saya terasa setelah ada benturan keras dan saya di sana langsung bangun. Itu mobil sudah tidak karuan," akunya.
Ia tak bisa membayangkan apa-apa.
Yang jelas, ia hanya bisa mengucap syukur karena selamat dari insiden maut tersebut.
Saranaya kini dirawat di RSI Masyitoh Bangil.
Sementara lima penumpang minibus yang meninggal dunia dibawa ke RSUD Bangil untuk dilakukan otopsi.
Humas RSUD Bangil, Ghozali menjelaskan, saat ini sudah ada dua jenazah korban meninggal dunia sudah dibawa pulang ke Jember.
Pihak keluarga sudah mengkonfirmasi dan langsung membawa jenazah korban untuk dimakamkan.
Dua jenazah yang sudah dipulangkan adalah Mambahul Fadil dan Mariam.
"Sudah dua jenazah yang dipulangkan. Sisanya masih menunggu jemputan dari keluarga korban. Kami juga masih menunggu ini, karena semua proses sudah dilakukan tinggal menunggu prosesi jemputan saja," pungkas Ghozali.
• Kronologi Kecelakaan Minibus Vs Kereta di Pasuruan yang Tewaskan 5 Orang Versi Polisi, Minim Saksi
6. Cerita Warga Soal Kecelakaan Kereta Api di Pasuruan yang Tewaskan 5 Orang, Ada Bunyi yang Tak Biasa
Widodo, merupakan orang pertama yang mendatangi lokasi kejadian kecelakaan maut antara Mitsubishi L 300 Nopol P 1264 DE dan KA Jaya Baya 145 dengan No lok CC 20161306 di perlintasan sebidang tanpa palang pintu Desa Beji, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Rabu (9/1/2019) dini hari.
Kebetulan, rumah Widodo ini sangat dekat dengan lokasi kejadian.
Rumahnya berada di samping rel KA tersebut.
Ia menyebutkan, dirinya sudah memiliki firasat buruk saat kejadian.
Ia mendengar ada yang tak biasa dari bunyi KA yang melintas.
"Suara KA yang melintas ini tak seperti biasanya. Saya sudah sejak kecil tinggal di sini. Saya hafal suara kereta yang menabrak sesuatu sama yang tidak menabrak. Nah, semalam saya merasa ada yang aneh ," kata dia.
Ia pun langsung mengintip gorden rumahnya.
Saat itu, ia sedang menonton televisi sebelum kejadian.
Nah paska kejadian, dari balik gorden, ia merasa ada yang aneh dan perlu dicek.
Widodo pun langsung bergegas melihat perlintasa itu, dan melihat ada KA yang berhenti dan mobil itu terlempar jauh.
Kata dia, saat itu, ia melihat ada tiga orang di luar mobil, dan ada tiga orang di dalam mobil.
"Saya melihat yang tiga orang diluar masih bergerak tapi kayaknya kondisinya kritis.
Yang di dalam tidak bergerak sama sekali," tambah dia.
Ia mengaku langsung meminta bantuan masyarakat untuk mengevakuasi korban yang masih di dalam mobil.
Ia juga memindahkan korban selamat ke tempatnya.
"Saya langsung kasih air putih ke korban selamat. Tak lama polisi datang dan langsung membawa korban ke rumah sakit. Saat di sini, sopir masih sadarkan diri dan sisanya sudah tidak bergerak sama sekali," tutup dia.