TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mahasiswa Untag Surabaya bernama Desiana Dwi Lestari (20) ditemukan meninggal dunia karena gantung diri di kamar kos Jalan Nginden Baru, Surabaya.
Korban ditemukan gantung diri menggunakan tali carmentel berwarna hitam di besi krepyak jendela kamar kosnya, Selasa malam (22/1/2019), sekitar pukul 20.00 WIB,.
"Saya lihat gantung diri. Pakai tali hitam seperti tali tas perempuan di krepyak jendela. Rambutnya ditekuk ke atas, pakaiannya rapi seperti baru keluar," kata Didik, Ketua RW 02 Nginden Janggungan, Rabu (23/1/2019).
Saat itu, korban diketahui tidak keluar kamar.
• Lokasi Rumah Kos Tempat Mahasiswa Untag Gantung Diri Tampak Sepi, Tetangga: Keluarganya Sudah Datang
Didik mengatakan, penjaga kos bernama Himmatul sempat memanggil korban namun tak ada jawaban.
Ia curiga lantaran penghuni kos nomor 5 itu tak keluar dan mengunci kamar.
"Siang itu (yang menemukan) penjaga kos, teman kos. Digedor (pintu kosnya) kok nggak dibuka, manggil tidak dijawab," ujar Didik.
Rekannya bernama Betsi Triuma, yang juga curiga kemudian mengecek kamar korban.
Lemari penutup jendela sempat digeser, dan saat itulah korban terlihat tertunduk menggantung diri di jendela.
"Maghrib temannya curiga. Lampu hidup tapi tidak dijawab, pintu terkunci semua. Lemari digeser, korban terikat tali di krepyak," pungkas Didik.
Kasus mahasiswa gantung diri ini kini tengah didalami kepolisian.
• Kronologi Lengkap Bocah SD Bunuh Tokoh Kampung di Minahasa, Bermula Naik Motor Saat Hajatan
Sempat bertengkar dengan pacar di telepon dan nangis
Desiana Dwi Lestari (20), mahasiswa Untag Surabaya di kamar kos Jalan Nginden Baru, diduga sempat bertengkar dengan seseorang lewat telepon, sebelum ditemukan gantung diri.
Ketua RW 02 Nginden Jangkungan, Didik mengatakan, saat itu, penjaga kos bernama Imma Himmatul sempat melihat korban video call dengan nada marah kepada orang yang diduga pacar korban.
Seseorang di telepon terdengar meminta uang kepada korban, namun dijawab tidak memiliki uang.