Marketing Sales Intiland di 2018 Turun Akibat Kondisi Pasar dan Minat Beli Drop

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maket perumahan Serenia Hills yang dikembangkan Intiland Development di wilayah Jakarta.

Di tahun lalu perseroan membukukan recurring income sebesar Rp 595,7 miliar, atau melonjak 12,8 persen dibandingkan tahun 2017 yang mencapai Rp 528,2 miliar.

Peningkatan ini, menurut Archied, terutama bersumber dari pendapatan sewa perkantoran dan kawasan industri.

Peningkatan ini secara langsung memberikan pengaruh positif terhadap pencapaian kinerja dan prospek usaha di masa mendatang.

Perseroan mencatat berdasarkan tipe dan sumbernya, pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan kontribusi sebesar Rp 2,28 triliun.

Sementara, kontribusi recurring income yang bersumber dari penyewaan ruang kantor, ritel, pengelolaan lapangan golf, klub olah raga, pergudangan, dan fasilitas, tercatat mencapai Rp 595,7 miliar.

“Kontribusi recurring income ke depan akan terus meningkat seiring dengan selesainya pengembangan proyek-proyek baru, seperti perkantoran dan ritel. Proyek-proyek yang segera selesai dan mulai beroperasi tahun ini
seperti Praxis dan Spazio Tower di Surabaya,” kata Archied.

(Begini Cara Praktis Daftar BPJS Kesehatan Secara Online, Yang Belum 17 Tahun Juga Bisa Daftar)

(Pemkab Lamongan Lakukan Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja dengan PANRB)

Perseroan tahun ini masih akan fokus pada pengembangan di proyek-proyek yang telah berjalan.

Potensi pengembangan proyek- proyek baru dirasa tetap ada, namun sangat mempertimbangkan arah dan kondisi pasar.

Pengembangan baru tahun ini antara lain adalah produk townhouse Pinang Residence, klaster baru di kawasan perumahan Serenia Hills, serta pengembangan apartemen baru “SQ Res” South Quarter di Jakarta.

Sementara untuk wilayah Surabaya, perseroan merencanakan untuk memulai pengembangan mixed-use and high rise Tierra dan kondominium Graha Golf tahap 3.

“Secara umum penjualan tahun ini masih cukup menantang. Kami menargetkan perolehan marketing sales sekitar Rp 2,5 triliun atau relatif sama dengan pencapaian tahun lalu,” ungkapnya.

Mempertimbangkan rencana perkembangan dan potret pasar properti ke depan, Archied optimistik Intiland mampu mempertahankan dan menjaga kinerja.

Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi utama untuk menjaga stabilitas keuangan dan tingkat
pertumbuhan usaha.

Perseroan juga membuka peluang menjalin kerjasama strategis dalam bentuk partnership atau join venture untuk pengembangan proyek-proyek baru.

Kerjasama partnership ini sebagai strategi untuk mempercepat pertumbuhan kinerja, menjalankan manajemen risiko, serta untuk meningkatkan nilai investasi secara jangka panjang.

Halaman
1234

Berita Terkini