TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN - Anggota Komisi B DPRD Kota Malang, Rusman Hadi mengatakan Kota Malang membutuhkan sekitar 500 lebih guru tidak tetap atau GTT.
Hal itu dikatakan Rusman saat ditemui wartawan di ruang kerjanya di Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (29/1/2019).
Kebutuhan guru di Kota Malang saat ini adalah 800 orang. Namun baru 230 orang yang direkrut. Maka ada 570 guru tidak tetap yang dibutuhkan.
Kata Rusman, kebutuhan guru itu seiring dengan banyaknya guru yang pensiun di Kota Malang.
"Banyak guru yang pensiun sehingga yang bisa menggantikan tadi ya GTT," ujarnya, Selasa (29/1/2019).
Pemkot Malang telah menganggarkan dana agar gaji GTT minimal senilai Rp 1.75 juta.
Pemkot juga tengah merencanakan terkait adanya uang transport senilai Rp 20 ribu per hari kepada GTT.
"Dari Pemkot memberikan transport Rp 20 ribu itu masih rencana. Tapi dana untuk menggaji guru yang dianggarkan itu sudah kami sepakati," katanya, Selasa (29/1/2019).
Bagi Rusman, kesejahteraan GTT sangat penting untuk diperhatikan. Pasalnya, keberadaan mereka sangat membantu proses belajar mengajar.
(Mengapa Perayaan Tahun Baru Imlek Selalu Diiringi Hujan? Ahli Sebut Menandai Pengharapan)
Lebih jauh dia menyampaikan, tak sedikit guru di Kota Malang yang merangkap pekerjaan. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dengan adanya gaji yang minimal senilai Rp 1.75 juta, Rusman berharap dapat membantu kesejahteraan GTT.
Di sisi lain, DPRD Kota Malang juga tengah menunggu perampingan OPD di Pemkot Malang.
Pasalnya, penganggaran yang disetujui menyesuaikan kebutuhan OPD juga.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah mengatakan telah menginstruksikan agar pada 2019 ini sekolah menggaji guru tidak tetap minimal sama dengan jumlah upah minimum regional (UMR) Provinsi Jawa Timur 2019.