Jalani Uji Kompetensi, Siswa SMKN 12 Surabaya Ditantang Jalankan Pagelaran Wayang Kulit

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti
Editor: Anugrah Fitra Nurani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampilan dari Bagus Pramita Adi pada  Pagelaran Wayang Kulit Uji Kompetensi Keahlian Seni Pedalangan SMK Negeri 12 Surabaya, Senin (29/1/2019).

TRIBUNJATIM.COM SURABAYA - SMK Negeri 12 Surabaya menggelar pagelaran wayang kulit sebagai ujian kompetensi keahlian siswa-siswi kelas XII jurusan seni pedalangan SMK Negeri 12 Surabaya.

Pagelaran ini diselenggarakan pada Selasa (29/1/2019) di Pendapa Jayanegara Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Genteng Kali 85 Surabaya.

Terdapat tujuh penyaji yang menyuguhkan pagelaran wayang.

Mereka adalah Bagus Pramita Adi yang membawakan lakon "Bismo Gugur"; Danu Tirta dengan lakon "Polahe Manungso"; Dimas Dwipa dengan "Nggayuh Langit"; dan Dwi Wahyu Taftiyan dengan "Ora Edan Ora Keduman".

(TIPS CANTIK - Miliki Wajah Cerah Bersinar Alami dengan Masker Buah Pepaya)

(Laga Arema FC Vs Timnas U-22 Akan Dijadikan Persiapan dalam Pertandingan Arema di Liga 1 2019)

Juga ada Ike Nur Kumalasari yang membawakan lakon "Praharaning Nala"; Alfaris Suroningrat dengan "Sumilaking Pedhut Mandura" dan Tatas Aglis yang menyuguhkan lakon "Karma Linaku".

Masing-masing penyaji menyuguhkan lakon dengan durasi sekitar satu jam diiringi oleh sekitar 14-15 pengrawit.

Supriyono SSn, guru jurusan seni pedalangan SMK Negeri 12 Surabaya sekaligus penguji kali ini, mengungkapkan bahwa lakon yang dibawakan ialah pilihan dari para penyaji sendiri.

"Pada semester ganjil kemarin, para siswa (penyaji) telah melakukan uji pembawaan. Materinya mengenai lakon yang klasik. Pada kali ini mereka bebas berekspresi. Harapannya dengan durasi satu jam ini, mereka dapat berinovasi," tuturnya.

"Lakonnya mereka mencari sendiri. Kami persilakan mereka berkreasi seperti apa. Bisa menghadirkan lakon yang pakem atau kreasi mereka sendiri," lanjut Supriyono.

(Di Balik Foto Ria Ricis Pamer Aurel Pakai Hijab: Tingkah Arsy hingga Ashanty Teriak-teriak di Dapur)

(Pelayan Restoran Foto Sama Anang Hermansyah dan Istri, Ashanty Sorot Beda Berat Badan Selama 8 Tahun)

Pada kali ini, Supriyono juga menuturkan bahwa selain dirinya, juga ada dua penguji lain yang merupakan seniman pedalangan yaitu Ki Bambang Sugio dan Ki Siswanto.

Yang menjadi penilaian, lanjut Supriyono, ialah catur, yaitu bahasa yang diucapkan dalang dalam pentas pewayangan. Selain itu juga penilaian terhadap teknik gerak wayang.

Bagus Pramita Adi, salah seroang penyaji, kali ini membawakan lakon "Bismo Gugur".

Bagus Pramita Adi mengungkapkan bahwa ia ingin mengangkat nilai kepahlawanan dan rela berkorban bagi kemakmuran bangsa.

"Lakon ini intinya sesuai pakem. Tapi saya kembangkan, istilahnya sanggi (menggubah). Untuk memuluskan cerita dan mencairkan suasana," tuturnya.

Siswa yang menyukai pewayangan sejak kecil ini mengungkapkan proses latihan penggarapan lakon ini  berlangsung sekitar dua bulan.

(Tembus 9 Juta Subscribers, Seluruh Tim Youtuber Ria Ricis Minta Resign, Apa Alasannya?)

(Tindak Lanjut Upaya Ajukan Banding ke Komdis PSSI, Manajemen Arema FC Panggil Yuli Sumpil dan Fandy)

Halaman
12

Berita Terkini