Underpass di Surabaya ini Molor Lagi, Tak Bisa Selesai Bulan Ini Akibat Hujan

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Underpass menghubungkan jalan HR Muhammad dan Mayjend Sungkono Surabaya

 TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penyelesaian proyek underpass yang menghubungkan Jalan Mayjend Sungkono ke HR Muhammad Surabaya diprediksi bakal molor lagi.

Setelah sempat dideadline bakal rampung akhir Februari 2019, proyek tersebut dipastikan tak selesai sesuai jadwal. Ini lantaran pengerjaan jalan di bawah overpass masih belum selesai.

Pengaspalan belum dilakukan dan masih pengerjaan konstruksi pengurukan dan pembuatan saluran. Sisi underpass di Mayjend Sungkono masih dikerjakan oleh alat berat dengan pengurukan dan pemadatan menggunakan alat berat. Pengerjaan di lapangan masih terus dilakukan.

Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi membenarkan bahwa pihak pelaksana proyek meminta untuk menambahan waktu penyelesaian proyek.

"Memang awal kita menarget akhir Februari ini selesai. Ternyata kan memang turun hujan, dan harus berhenti. Ada beberapa alasan yang membuat saat hujan tak ada pengerjaan, seperti jarinhan PDAM dan juga ada sutet juga sehingga harus berhenti," kata Eri Cahyadi kepada Tribunjatim.com Sabtu (9/2/2019).

Gawat, Distribusi Logistik Pemilu untuk Tiga Daerah di Jatim ini Tanpa Pengawalan Polisi

Anggap Rugikan Negara, Anggota DPR RI Bambang Haryo Kritik Mega Proyek LRT Palembang

Atas dasar itu, pihak pelaksana meminta untuk ada penambahan waktu selama sebulan. Pemkot pun sudah meninjau langsung ke lapangan dan memang tidak bisa dilakukan pengerjaan saat ada air hujan lantaran akan memenuhi pekerjaan yang ada di bawah tanah untuk underpass.

"Maka insyalllah Maret akhir, selesai dan tuntas," tegas Eri Cahyadi kepada Tribunjatim.com.

Deadline ini sudah disepakati juga oleh pihak pelaksana proyek.

Detailnya, saat ini yang dikebut adalah pengerjaan di Jalan Mayjend Sungkono yaitu menbuat saluran utama dan saluran tepi. Serta pembuatan saluran yang dibuang ke tengah serta rigid jalan.

Dan untuk sisi Jalan HR Muhammad dibutuhkan pengerukan ulang untuk saluran. Sebab selama hujan selalu penuh oleh air dan harus dikerjakan selama tidak ada hujan turun. (fatimatuz zahroh/TribunJatim.com).

Berita Terkini