TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya memberikan fasilitas panggilan darurat Command Center 112, bagi warga Kota Surabaya.
Panggilan darurat bebas pulsa ini melayani segala aduan masyarakat, yang membutuhkan tanggapan cepat.
Seperti kejadian kebercanaan, kebakaran, kecelakaan, medis, hal yang mengganggu ketentraman dan ketertiban. Atau pun aduan sifatnya tindak pidana pencurian, termasuk orang sakit dan meninggal yang membutuhkan bantuan ambulan.
Eddy Christijanto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Linmas Pemkot Surabaya mengatakan layanan Command Center 112 bisa diakses masyarakat Kota Surabaya 24 jam.
• Surabaya Punya 6 Posko Command Center 112 Tanggap Bencana, Petugas Datang 7 Menit Usai Dapat Laporan
Namun sayangnya fasilitas ini lanjut Eddy, banyak disalahgunakan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
Seringkali kata Eddy, masih banyak aduan fiktif atau kabar bencana hoax, sehingga merugikan Pemerintah kota Surabaya.
"Kalau laporan yang mengganggu, mereka telepon tapi diem, atau ada suara aneh. Ada yang telepon bertanya sifatnya pribadi sekitar 50 persen dari telepon yang masuk tiap hari. Kalau telepon hoax sekitar 10 persen, makanya kami mohon kepada warga, untuk memberikan informasi yang betul supaya kami bisa melayani masyarakat dengan baik dan cepat," tegas Eddy, Rabu (13/2/2019).
Eddy berharap masyarakat kota Surabaya memanfaatkan layanan ini dengan baik. Sebab, ketika masyarakat menghubungi layanan Command Center 112 hanya ada 17 line telpon yang tersambung.
• Gagal Lakukan Panggilan Call Centre 112, Ini Penjelasan Diskominfo Surabaya
Sehingga ketika banyaknya telpon masuk secara bersamaan, otomatis sebagian akan terpending dan terekam dalam database.
Eddy menyampaikan pihaknya telah mengklasifikasikan laporan-laporan yang masuk itu ke dalam 38 kategori.
Data tahun 2018 tercatat, angka tertinggi ada pada laporan kasus kecelakan sekitar 12,96 persen.
Sementara laporan darurat medis sekitar 8,81 persen, sambungan PDAM sekitar 4,9 persen, PLN 6,8 persen, dan kejadian kebakaran sekitar 3,87 persen.
• Ikut Simulasi Kebakaran di Tegalsari Surabaya, Warga Kesulitan Hubungi Call Centre 112
Dalam tiga hari terakhir lanjut Eddy, tercatat sebanyak 1025 laporan yang masuk ke Command Center 112.
Pada tanggal 9 Februari 2019 ada 163 laporan telpon yang masuk, namun sekitar 50 palsu.
Tanggal 10 Februari 2019, tercatat sebanyak 423 telpon yang masuk, sementara 257 dianggap palsu.
Tanggal 11 Februari 2019, tercatat sekitar 439 telpon masuk, yang 263 palsu.
“Makanya kami mohon kepada warga Kota Surabaya, mari bantu kami dengan memberikan informasi yang betul, supaya kami bisa melayani masyarakat dengan baik dan cepat. Karena yang kami layani adalah terkait dengan kedaruratan, baik itu nyawa manusia, nyawa orang lain, ataupun nyawa binatang,” kata Eddy, penuh harap.
• 50 Pemadam Kebakaran Surabaya Dapat Seragam Baru, Lebih Fit dan Berlogo Romy Sableng 112
Eddy mengaku, selama ini Pemkot Surabaya belum mempunyai filter untuk panggilan yang memberikan informasi hoax.
Hal ini sering membuat Pemkot Surabaya mengalami kerugian.
"Misalnya ada kabar kebakaran, ketika kita bergerak, sebenanrnya yang berangkat bukan mobil PMK saja, tapi ambulan, satpol PP, DP5A, linmas semua bergerak, kita butuh konsumsinya juga. Nah ternyata disana hoax, berapa APBD yang sudab dikeluarkan? Kan eman (sayang). Itu dari sisi APBD, kalau dari sisi waktu, ternyata di sana hoax tapi di tempat lain ada kejadian sungguhan, nah ini kita kan harus mobilisasi waktu," keluh Eddy.
• Tiga Modal Utama Menjadi Romy Sableng Pendekar Kapak Anti Geni 112
Upaya pengecekan informasi sudah dilakukan, salah satunya bekerjasama untuk memastikan berita itu dengan linmas yang bertugas di kecamatan sekitar. Namun Eddy mengungkapkan keberangkatan tim Command Center 112 tak menunggu konfirmasi berita tersebut.
"Jadi kami tetap berangkat, perwakilan dari kecamatan juga berangkat memastikan. Kalau hoax, kita setengah jalan balik lagi," cerita Eddy.
Banyaknya kasus telepon hoax ini, kini Pemkot Surabaya menggandeng Reserse Kriminal (Reskrim) Polrestabes Surabaya.
Pemkot akan melaporkan data rekaman suara dan nomor penelepon hoax ke Polrestabes Surabaya agar dilakukan penyelidikan.
• Dibalik Nama Romy Sableng 112, Ada Makna Penting Yang Ingin Disampaikan Petugas PMK
"Harapannya memberikan efek jera, agar tidak main-main dengan fasilitas ini. Karena ini fasilitas untuk melayani publik. Makanya terserah Polrestabes minimal ketahuan motivasi penelpon hoax ini apa? Dia bisa dikenai pasal UU ITE," tutup Eddy.