Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Acara pengajian yang dihadiri caleg DPR RI asal PDIP Dapil Delapan, Sadarestuwati di Kota Madiun, (26/2/2019) pekan lalu menuai Sorotan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Madiun.
Bawaslu Madiun menindaklanjuti informasi adanya dugaan money politics dalam acara tersebut.
Informasi yang didapat Bawaslu Kota Madiun, sekitar 200 wanita yang mengikuti acara itu mendapatkan amplop berisi uang Rp 50 ribu.
Amplop itu diberikan kepada peserta pengajian yang digelar di rumah warga di Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Madiun, Kota Madiun.
(Ajak Warganya Dukung Caleg PSI dan PKB, Kades di Madiun Divonis 2 Bulan Penjara)
(Naik Sepeda, Sugeng Mendaftar Calon Wawali di Kantor DPC PDIP Kota Blitar)
"Ada dua pelanggaran yang terjadi. Pelanggaran administrasi dan pidananya. Pelanggaran administrasi berupa kampanye tanpa surat tanda terima pemberitahuan kampanye (STTP)," ujar Ketua Bawaslu Kota Madiun, Kokok Heru Purwoko, kepada wartawan, Senin ( 4/3/2019) siang.
"Selesai pengajian uang itu dibagikan kepada jamaah lima puluh ribu, per orang," tambahnya.
Kokok mengatakan, tim Bawaslu Kota Madiun memiliki sejumlah bukti video. Rencananya, Bawaslu akan memanggil Sadarestuwati setelah memeriksa saksi-saksi.
"Nanti akan kami panggil setelah kami periksa saksi-saksi. Kami akan panggil saksi-saksi lagi untuk menguatkan dugaan kasus money politicnya," jelasnya.
Sedangkan terkait persoalan administrasinya, tim Bawaslu Kota Madiun sudah memprosesnya.
"Untuk pelanggaran adminsitrasi sudah kami prosesm dari keterangan saksi sudah jelas, besok sudah keluar rekomendasi dari kami," imbuhnya.
Reporter: Surya/Rahadian Bagus
(Gus Amri, Caleg DPR RI Pasuruan - Probolinggo, Siap Berjuang Untuk Kesejahteraan Masyarakat)
(Ini Alasan Polda Jatim Belum Tahan Mahmud Caleg Nasdem di Gresik Yang Terlibat Penipuan)