Namun, pada akhirnya tokoH tersebut salah jalan, hingga jatuh dan bermasalah dengan hukum.
SBY mengungkapkan, saat menjadi presiden, dirinya sebenarnya sudah pernah mendapatkan sejumlah pesan terkait tokoh tersebut.
Termasuk pesan SMS yang dikirimkan kepada dirinya sejak tahun 2012.
SBY pun membongkar isi SMS tersebut.
"Pak SBY, saya harap Bapak tidak terkecoh dengan dia (disebut nama yang sama). Wajahnya manis. Pembawaannya santun. Rakyat suka terkecoh dengan politik yang dimainkannya. Dia pandai begitu-begitu. Pak SBY tahu tidak sejarahnya mengapa ia bergabung ke partai Bapak?" tulis SBY menirukan isi SMS tersebut.
Mendapatkan SMS semacam itu, SBY mengaku kadang mengabaikannya.
"Pikir saya, zaman sekarang orang mudah memfitnah," ungkap SBY.
Meski demikian, SBY melanjutkan, menurutnya dirinya juga mengikuti sesumbar dan sepak terjang tokoh tersebut.
"Belakangan yang bersangkutan sesumbar dan "menyumpahi" saya dan partai yang saya ikut gagas dan dirikan, agar kami semua hancur. Kata-katanya penuh dendam dan juga kesombongan. Banyak yang tidak tahan mendengarkan ucapan dan manuver-manver politik orang itu," terang SBY.
Sayang, dalam bukunya itu SBY tidak menyebutkan siapa sosok yang dimaksudnya itu.