Sebelumnya, Mahfud MD juga bicara soal proses hukum terkait kasus penganiayaan yang dialami Audrey.
Mahfud mengakui, dirinya belum mengetahui secara persis tentang kasus penganiayaan terhadap Audrey.
Namun, lanjut Mahfud MD, bila ada pelanggaran hukum, maka harus diproses secara hukum.
Kecuali dalam delik aduan, dalam hukum tidak ada damai atau maaf, sehingga semua harus ditindak.
"Kasus bagaimana dan dimana? Terlalu banyak berita shg tak semua sempat saya baca."
"Tapi prinsipnya kalau ada pelanggaran hukum ya harus diproses scr hukum."
"Kecuali dlm delik aduan, dlm hukum pidana itu tdk ada damai atau maaf; semua hrs ditindak," tulis Mahfud MD.
Setelah ada netter yang memberitahu kejadian tersebut, Mahfud MD kembali mencuit, saat ini, polisi sudah bertindak.
Ada prosedur-prosedur hukum yang harus dilewati dengan sabar.
Bila ingin negara ini baik, lanjut Mahfud MD, maka harus ada penegakan hukum secara tegas.
Namun, berukum harus bersabar agar tidak salah sasaran.
"Terimakasih, Adit. Polisi sdh bertindak. Hukum ada prosedur2nya yg hrs dilewati dgn sabar."
"Pokoknya hrs ada penegakan hukum scr tegas jika kita ingin negara ini baik."
"Tapi juga berhukum itu hrs bersabar agar tdk salah sasaran," cuit Mahfud MD.
Meski demikian, reaksi berbeda ditunjukkan oleh Nathania Purnama, yang merupakan puteri Ahok.
Nathania Purnama meminta masyarakat tak membenci pelaku.
Nathania Purnama kemudian memberikan alasannya.
Awalnya Nathania Purnama terlihat mengunggah tangkapan layar berita soal kasus Audrey di Instastorynya.
Ia lantas mengatakan membagikan berita tersebut tak bermaksud untuk membuat kasus Audrey semakin 'panas'.
Nathania Purnama mengaku ia berharap orang-orang tak cuma dapat membuka matanya terkait kecacatan sistem hukum dalam kasus pengeroyokan yang melibatkan anak di bawah umur, tetapi juga dapat mengubahnya.
Pasalnya menurut Nathania Purnama suara masyarakat memiliki kekuatan yang besar.
Tak cuma itu Nathania Purnama juga menilai, saat ini hukum 'tak berbuat apa-apa' karena takut merusak masa depan ke-12 terduga pelaku tersebut.
"The reason I'am posting it on my story knowing full well thounsands will read it is not to get gossip to spread around
There is power in people's voice, and by spreading this awful news, I hope to get more people to not only be aware of the evident flaws withim our justise sytem, but so it could eventually lead to chage
Its because the justice sytem is currentky doing nothing because the are afraid 'ruining the future' for those highschool girls," tulis Nathania Purnama dikutip TribunJakarta.com (grup TribunJatim.com).
Nathania Purnama mengingatkan inti dari permasalahan kasus Audrey adalah sistem hukum dan bagaimana mereka (orang-orang yang terlibat re) dapat menerima situasi tersebut.
Ia juga mengatakan membenci dan memaki ke-12 terduga pelaku tak akan menghasilkan apa-apa.
Tindakan demikian menurut Nathania Purnama justru akan memberikan perhatian yang seyogyanya dinikmati oleh ke-12 siswi SMA itu.
Nathania Purnama mengatakan memaki dan membenci tak akan memberikan pelajaran yang berarti kepada terduga pelaku dalam kasus Audrey.
"The main source of the promblem is the justice sytem and how they chose to, at the moment, deal with the situation.
Hating and damning those girls do not do anything but feed the attention they obviously enjoy.
It really won't teach them a lesson that way," tulis Nathania Purnama.
Nathania Purnama kemudian membagikan sebuah petisi online terkait detail kasus Audrey.