Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM - Program bantuan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas adalah satu di antara bantuan yang diberikan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di lingkungan Lembaga Pendidikan seperti pesantren atau Lembaga keagamaan lainnya.
Bantuan yang diberikan dapat berupa pembangunan gedung ataupun peralatan pelatihan.
Pada Selasa (9/4/2019) Arzeti Bilbina berkesempatan hadir dan melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan gedung yang berasal dari bantuan BLK Komunitas yang diusulkannya sebagai anggota DPR RI.
• Link Live Streaming Debat Pilpres Putaran Kelima, Simak Kesiapan Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga
• Terungkap Daftar Harta Kekayaan Peserta Pilpres Jokowi-Maruf & Prabowo-Sandiaga, Siapa Paling Kaya?
• TERKUAK Pemutilasi Guru Honorer Sempat Minta Maaf ke Ibu, Firasat Sang Ibu Muncul Lihat Foto Koper
Bertempat di Yayasan Nurul Huda, Kepodang, Sidoarjo, prosesi ini juga dihadiri oleh Pengasuh Yayasan Nurul Huda H.M Hasan Bisri berserta jajaran.
“Kami atas mengucapkan terima kasih kepada Bu Arzeti atas upayanya sehingga Kami mendapatkan bantuan BLK untuk kemajuan lembaga kami Nurul Huda Tulangan,” demikian yang disampaikan oleh H.M Hasan Bisri yang mewakili
pengurus BPPMNU Nurul Huda.
Seperti diketahui, BLK komunitas dihadirkan pemerintah sejak tahun 2017 dengan mendirikan 50 lembaga.
Kemudian pada tahun 2018 didirikan 75 lembaga dan pada tahun 2019 akan didirikan 1.000 lembaga dengan prediksi akan melatih 100 ribu orang.
Untuk tahap I Tahun 2019 akan dibangun 500 BLK komunitas yang tersebar di lembaga pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, dhammasekha dan pasraman di seluruh wilayah Indonesia.
Diharapkan melalui penambahan kejuruan ini, BLK komunitas dapat melakukan pelatihan sesuai dengan potensi daerah masing-masing sehingga lulusannya dapat terserap di dunia industri dan mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha.
“Saya berharap dan yakin, dengan adanya BLK Komunitas ini akan dapat menjadi bentuk antisipasi terhadap tantangan di bidang ketenagakerjaan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0”, ujar anggota FPKB DPR RI ini.
Persaingan ketat dalam hal skill, pengetahuan atau tantangan lainnya yang mau tidak mau harus dihadapi jika kita tidak ingin tertinggal.
Pada kesempatan yang sama, selain menyalurkan bantuan BLK senilai Rp 500 juta dari pemerintah, Arzeti juga menyerahkan SK pencairan Program Indonesia Pintar yang diberikan Kemendikbud melalui Komisi X DPR RI kepada
SMP Nurul Huda.
• Meme-Meme SIAP PUTIHKAN GBK 13 APRIL Sambut Kampanye Akbar Jokowi-Ma’ruf Amin Viral di Instagram
• INFO SEHAT HARI INI - Hindari 7 Kebiasaan Hidup Tidak Sehat Ini Jika Tak Ingin Ginjalmu Rusak
Program Indonesia Pintar (PIP) dirancang bertujuan untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan miskin/ prioritas tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat Pendidikan menengah.
Baik melalui jalur Pendidikan formal (mulai SD/MI hingga anak lulus SMA/SMK/MA) maupun Pendidikan non
formal (Paket A hingga Paket C serta kursus terstandard).
Melalui program ini Pemerintah berupaya mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah, dan diharapkan dapat menarik siswa putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikannya.
PIP juga diharapkan dapat meringankan biaya personal Pendidikan peserta didik, baik biaya langsung maupun tidak langsung.