UPDATE Mutilasi Guru Budi, Berawal Hubungan Intim Berakhir Jasad di Koper, Ini Sebab Kepala Dipotong

Penulis: Ignatia
Editor: Adi Sasono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kronologi pemutilasian Guru Budi

Peran Aris Sugianto, Tersangka yang Berhubungan Badan dengan Korban

Gupuh menerangkan, bersamaan dengan aksi Ajis Prakoso yang terlanjur kalap bertubi-tubi mengibaskan sabetan, Aris Sugianto mendadak muncul membantunya menyumpal mulut korban hingga meregang nyawa.

"Jadi mulut korban disumpal, makanya hasil otopsi menunjukkan korban mati karena kehabisan nafas," jelasnya.

Setelah korban dipastikan tumbang dan meregang nyawa, lanjut Gupuh, kedua pelaku berupaya menghilangkan jejak dengan cara membuang mayat tersebut ke suatu tempat.

Namun sebelum itu keduanya masih harus menemukan cara memindahkan mayat korban.

Maka, ungkap Gupuh, muncullah ide dari Aris Sugianto mewadahi mayat korban ke dalam sebuah koper milik ibunya.

"Aris Sugianto waktu itu ya langsung pulang, ambil koper milik ibunya. Belakangan Aris Sugianto cerita kalau koper itu dijual," tuturnya.

Koper yang digunakan pembunuh guru honorer Budi Hartanto untuk membuang mayat korban, ketika berada di kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, Jumat (12/4/2019). (SURYA/SAMSUL HADI)

Alasan Pemotongan Kepala Terungkap

Lalu saat proses pengemasan mayat ke dalam koper, muncul masalah baru. Gugup menambahkan, ternyata koper tersebut tidak muat.

"Pas dimasukin gak cukup, dikeluarkan lagi, lalu Aris Sugianto usul kepala korban dipotong," katanya.

Usulan Aris Sugianto terbilang sadis, usai kepala korban dipotong, akhirnya mayat tersebut muat di simpan ke dalam koper tersebut.

Gupuh menyebut, mayat korban ditekuk secara paksa di dalam koper. Lalu dibuang di bawah jembatan Karang Gondang, Udanawu, Blitar.

Sedangkan kepala korban di wadahi kantung kresek untuk dibuang di bantaran sungai Ploso Kerep, Bleber, Kras, Kediri.

"Kejadian itu dilakukan selasa malam," tandasnya.

Petugas melakukan pencarian potongan kepala korban mutilasi di Sungai Kras, Jumat (12/4/2019). (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM)

Berita Terkini