Disyaratkan pula, dia berangkat sebelum terbitnya fajar. Dalilnya adalah Surat al-Baqarah ayat 184 di atas.
Hukum yang afdhal bagi musafir adalah tetap berpuasa, jika tidak membahayakan dirinya.
Jika membahayakan, maka diutamakan untuk tidak berpuasa.
Adapun rukun puasa ada tiga: pertama niat pada malam harinya untuk setiap puasa fardu.
Kedua, meninggalkan hal yang membatalkan puasa ketika masih dalam keadaan ingat serta bisa memilih, tidak bodoh yang ma’dzur (terhalang).
Terakhir, orang yang melakukan puasa.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ramadan Sebentar Lagi, Kenali Syarat Syah, Syarat Wajib dan Rukun Puasa