Lihat Syarat Pendaftaran SBMPTN, Ternyata ITB, UGM dan IPB Jadi Perguruan Tinggi Non Vokasi Teratas

Penulis: Elma Gloria Stevani
Editor: Melia Luthfi Husnika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perguruan Tinggi Non Vokasi

TRIBUNJATIM.COM - Pengumuman hasil Ujian Tulis Bebasis Komputer Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri atau UTBK SBMPTN 2019 telah keluar pada Selasa (7/5/2019) lalu.

UTBK SBMPTN 2019 gelombang I pun sudah dimulai sejak Sabtu (13/4/2019) lalu.

Sementara, UTBK SBMPTN 2019 gelombang I dibagi menjadi dua gelombang.

Gelombang 1 UTBK SBMPTN 2019 dimulai sejak 13 April 2019 – 04 Mei 2019, kemudian untuk peserta Tuna Netra : 04 Mei 2019 Pagi (07.30-11.45).

Cara Atasi Lupa Password-Email Akun LTMPT, Cek Hasil UTBK SBMPTN 2019 di pengumuman-utbk.ltmpt.ac.id

Gelombang 2 UTBK SBMPTN 2019 dimulai 11 Mei 2019 – 26 Mei 2019, dan bagi peserta Tuna Netra: 25 Mei 2019 Pagi (07.30-11.45).

Untuk diketahui pengumuman hasil tes UTBK SBMPTN 2019 paling lambat dikabarkan 10 hari setelah pelaksanaan ujian.

Bagi anda yang sudah mengikuti ujian pada tanggal 27 April lalu, hasil pengumuman akan disampaikan 10 hari setelah mengikuti ujian yaitu tanggal 7 Mei 2019.

Sedangkan pengumuman hasil ujian dijadwalkan pada 23 April, 24 April, 7 Mei, 8 Mei, 14 Mei, 21, 22 Mei dan 28 Mei serta 1 Juni dan 2 Juni 2019.

Login pengumuman-utbk-2.ltmpt.ac.id, Cek Hasil Pengumuman UTBK 2019 untuk Mendaftar SBMPTN

UTBK SBMPTN merupakan salah satu persyaratan untuk mendaftar SBMPTN 2019 yang digelar oleh LTMPT atau Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi.

Dilansir dari https://ltmpt.ac.id/index.php, UTBK SBMPTN ini diikuti oleh seluruh siswa lulusan tahun 2017, 2018 dan 2019 dari pendidikan (SMA/MA/SMK) dan sederajat serta lulusan Paket C tahun 2017, 2018, dan 2019.

LTMPT menggelar UTBK SBMPTN dengan mengeluarkan soal-soal ujian yang telah dirancang sesuai dengan standart akademik untuk memprediksi kesuksesan calon mahasiswa di semua program studi.

Adapun UTBK SBMPTN 2019 kali ini memiliki banyak kelebihan yaitu LTMPT sudah menggelar ujian UTBK lebih dari satu kali.

70 Peserta UTBK SBMPTN Penyandang Disabilitas Tunanetra Ujian Pakai Metode Screen Reader

Kemudian, peserta UTBK SBMPTN 2019 dibolehkan mengikuti ujian maksimal dua kali.

Lalu hasil UTBK SBMPTN 2019 tentu akan disampaikan kepada setiap peserta pada sepuluh hari setelah pelaksanaan ujian.

Perlu diketahui bahwa ujian yang disediakan pada UTBK SBMPTN 2019 dibagi menjadi dua yaitu kelompok Sains dan Teknologi (Saintek).

Para peserta kelompok Saintek akan diujikan materi meliputi Tes Potensial Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) Saintek yaitu Matematika Saintek, Fisika, Kimia dan Biologi.

Dan yang kedua adalah kelompok Sosial dan Humaniora (Soshum).

Simak Jadwal SNMPTN, SBMPTN dan UTBK, Hingga Jalur Mandiri di Pulau Jawa yang Mencapai 250 Juta

Pda kelompok ini materi ujian yang diberikan terdiri dari Tes Potensial Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) Soshum berupa Matematika Soshum, Geografi, Sosisologi, Sejarah dan Ekonomi.

LTMPT menginformasikan bahwa UTBK SBMPTN 2019 kali ini merupakan salah satu persyaratan wajib bagi para peserta yang akan mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 atau SBMPTN 2019.

Pun dapat anda lihat di website resminya, LTMPT menjelaskan secara rinci tata cara melihat UTBK SBMPTN yang telah diumumkan.

Selain itu, LTMPT menyebut bahwa syarat mengecek kelulusan harus melalui username dan password yang digunakan saat mendaftar UTBK SBMPTN.

Berikut ini pengumuman yang disampaikan oleh LTMPT:

PENGUMUMAN: Hasil UTBK dapat dilihat pada laman https://pengumuman-utbk.ltmpt.ac.id menggunakan username dan password yang dipakai saat pendaftaran UTBK

Pengumuman Hasil UTBK : paling lambat 10 hari setelah pelaksanaan UTBK pada laman https://pengumuman-utbk.ltmpt.ac.id menggunakan username dan password yang dipakai saat pendaftaran UTBK.

Pengumuman UTBK SBMPTN 2019 bisa diliuhat di LINK INI

Persyaratan dan Tahapan Pendaftaran SBMPTN 2019

Penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SBMPTN dilakukan dalam dua tahap, yaitu mengikuti UTBK dan pendaftaran SBMPTN 2019.

Berikut ini adalah syarat pendaftaran SBMPTN 2019:

Persyaratan Peserta dalam pendaftaran SBMPTN 2019

- Siswa SMA/MA/SMK/Sederajat lulusan tahun 2017, 2018 harus sudah memiliki ijazah.

- Bagi siswa SMA/MA/SMK/Sederajat lulusan tahun 2019 memiliki Surat Keterangan Lulus Pendidikan Menengah, sekurang-kurangnya memuat informasi jati diri dan pasfoto berwarna terbaru yang bersangkutan dengan ditandatangani oleh kepala sekolah dan dibubuhi cap stempel yang sah.

- Memiliki Nilai UTBK.

- Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses studi.

- Memiliki NISN.

- Bagi peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah PORTOFOLIO.

- Biaya UTBK ditanggung oleh peserta dan subsidi pemerintah.

- Tidak lulus jalur SNMPTN 2019.

Tahapan Pendaftaran SBMPTN 2019

Tahapan pendaftaran SBMPTN 2019 dilakukan melalui laman http://pendaftaran.sbmptn.ac.id dengan cara sebagai berikut.

- Mengisi Biodata (kecuali peserta yang sudah terdaftar di SNMPTN 2019).

- Memilih PTN dan program studi dengan ketentuan bahwa pendaftar dapat memilih paling banyak dua PTN dan memilih paling banyak dua program studi dalam satu PTN atau dua PTN

- Mengunggah borang portofolio*) bagi pendaftar yang memilih program studi bidang seni dan olahraga. Tata cara pengisian borang portofolio dapat diunduh dari laman http://download.sbmptn.ac.id

- Mengunggah dokumen lain sesuai dengan persyaratan pendaftaran SBMPTN 2019.

Hasil UNBK SMA Jatim, Berikut Urutan Kabupaten/Kota Peraih Nilai Tertinggi Jurusan IPA dan IPS

*)Borang Portofolio

Khusus untuk pendaftar program studi bidang seni dan olahraga, peserta wajib mengunggah portofolio sebagai materi tambahan untuk proses seleksi dalam SBMPTN 2019. Jenis Portofolio SBMPTN 2019 adalah:

Portofolio Olahraga

- Portofolio Seni Rupa, Desain, dan Kriya

- Portofolio Tari (termasuk Sendratasik opsi Tari)

- Portofolio Teater (termasuk Sendratasik opsi Teater/Drama)

- Portofolio Musik (termasuk Sendratasik opsi Musik)

- Portofolio Seni Karawitan

- Portofolio Etnomusikologi

- Portofolio Fotografi

- Portofolio Film dan Televisi

Kelompok Program Studi dan Jumlah Pilihan

Kelompok program studi dan jumlah pilihan pada SBMPTN 2019 adalah sebagai berikut.

Program studi yang ada di PTN dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Saintek dan kelompok Soshum.

Peserta dapat memilih program studi paling banyak dua program studi dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok Saintek, peserta mengikuti kelompok ujian Saintek.

Jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok Soshum, peserta mengikuti kelompok ujian Soshum.

Jika program studi yang dipilih dari kelompok Saintek dan kelompok Soshum, peserta mengikuti kelompok ujian Saintek dan juga kelompok ujian Soshum

Peserta SBMPTN 2019 dapat memilih program studi di PTN mana pun.

Program studi, daya tampung per PTN tahun 2019, dan jumlah peminat program studi per PTN tahun 2018 dapat dilihat di laman https://sbmptn.ltmpt.ac.id

Berikut Info Hasil UNBK SMA dan SMK di Jatim, Tulungagung dan Trenggalek Diklaim Masuk 10 Besar

Langsung bisa daftar SBMPTN?

LTMPT di situs resminya ltmpt.ac.id juga menyampaikan informasi seputar kapan pendaftaran SBMPTN akan dibuka.

Jadwal kegiatan SBMPTN 2019 adalah sebagai berikut.

Pendaftaran SBMPTN : 10 – 24 Juni 2019

Pengumuman Hasil SBMPTN : 9 Juli 2019 (pukul 15.00 WIB)

Dengan kata lain, meskipun sudah memiliki nilai UTBK, pelamar baru bisa mendaftar SBMPTN jika pendaftaran telah dibuka.

Peringkat Perguruan Tinggi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kembali mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2018 bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-73.

Pengumuman ini disampaikan dalam jumpa pers yang digelar usai Upacara Peringatan HUT RI Ke-73 di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong.

Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo seperti dilansir https://ristekdikti.go.id mengatakan klasterisasi ini dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi Indonesia yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti guna meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berkelanjutan dalam melaksanakan Tridharma perguruan tinggi.

“Klasterisasi ini juga dapat dijadikan dasar bagi Kemenristekdikti untuk melakukan pembinaan perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia, penyusunan kebijakan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi, serta memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai performa perguruan tinggi di Indonesia,” ungkapnya.

Penilaian performa perguruan tinggi pada tahun ini secara garis besar terdapat beberapa penyesuaian sebagai hasil evaluasi dari penilaian tahun 2017. Pada tanggal 17 Agustus 2018 ini, Kemenristekdikti mengeluarkan hasil klasterisasi hanya terhadap kelompok perguruan tinggi non vokasi, yaitu Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi.

Sementara untuk perguruan tinggi vokasi, Patdono mengatakan masih dalam proses pengembangan dan analisa untuk menemukan indikator yang tepat dalam mencerminkan performa perguruan tinggi vokasi.

“Jika sampai akhir tahun 2018 nanti kami menemukan model yang cocok untuk klasterisasi perguruan tinggi vokasi, nanti akan kami umumkan,” tuturnya.

Pada tahun 2018 ini, terdapat penambahan satu komponen utama yaitu Kinerja Inovasi. Oleh karena itu, komponen utama yang digunakan untuk menilai performa perguruan tinggi Indonesia mencakup 5 (lima) komponen utama, yaitu:

a) Kualitas SDM, yang mencakup prosentase jumlah dosen berpendidikan S3, prosentase jumlah lektor kepala dan guru besar, dan rasio mahasiswa terhadap dosen;

b) Kualitas Kelembagaan, yang mencakup akreditasi institusi dan program studi, jumlah program studi terakreditasi internasional, jumlah mahasiswa asing, serta jumlah kerjasama perguruan tinggi ;

c) Kualitas Kegiatan Kemahasiswaan, yang mencakup kinerja kemahasiswaan;

d) Kualitas Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, yang mencakup kinerja penelitian, kinerja pengabdian pada masyarakat, dan jumlah artikel ilmiah terindeks scopus per jumlah dosen dan

e) Kualitas inovasi, yang mencakup kinerja inovasi.

“Perubahan/penambahan indikator pada beberapa komponen utama dibandingkan pada tahun sebelumnya diharapkan komponen utama tersebut dapat lebih mencerminkan kondisi perguruan tinggi Indonesia sesuai dengan cakupan pada masing-masing komponen utama tersebut,” harap Patdono.

Patdono juga menjelaskan terdapat perubahan yang sangat signifikan dalam klasterisasi tahun ini yaitu dengan memasukkan Kualitas Inovasi sebagai salah satu komponen utama dengan tujuan untuk lebih mendukung kebijakan Kemenristekdikti dalam hiliriasasi hasil riset ke sektor industri. Pasalnya Kesiapan teknologi dan Inovasi adalah dua pilar dari dua belas pilar dalam indikator daya saing bangsa.

Selain itu, indikator yang digunakan pada beberapa komponen utama pun mengalami penyesuaian, yaitu penambahan indikator kerjasama perguruan tinggi pada komponen utama kelembagaan. Peningkatan kerjasama perguruan tinggi diharapkan dapat memperluas jejaring (networking) yang dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi dari segi kelembagaan maupun sumber daya manusianya.

Dari hasil analisis terhadap data yang tersedia baik data pada Pangkalan Data Pendidikan Tingi (PDDikti) Kemenristekdikti, data yang dikeluarkan oleh unit utama Kemenristekdikti, maupun sumber-sumber lain yang relevan, maka diperoleh 5 (lima) klaster perguruan tinggi Indonesia dengan komposisi :

Klaster 1 berjumlah 14 perguruan tinggi; Klaster 2 berjumlah 72 perguruan tinggi; Klaster 3 berjumlah 299 perguruan tinggi, Klaster 4 berjumlah 1,470 perguruan tinggi, dan
Klaster 5 berjumlah 155 perguruan tinggi.

Adapun perguruan tinggi non-vokasi yang masuk pada Klaster 1 terurut sesuai dengan skornya adalah sebagai berikut:

1. Institut Teknologi Bandung (3,57)

2. Universitas Gadjah Mada (3,54)

3. Institut Pertanian Bogor (3,41)

4. Universitas Indonesia (3,28)

5. Universitas Diponegoro (3,12)

6. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (3,10)

7. Universitas Airlangga (3,03)

8. Universitas Hasanuddin (2,99)

9. Universitas Padjadjaran (2,95)

10. Universitas Andalas (2,88)

11. Universitas Negeri Yogyakarta (2,83)

12. Universitas Brawijaya (2,82)

13. Universitas Pendidikan Indonesia (2,70)

14. Universitas Negeri Malang (2,61)

Dirjen Kelembagaan Iptekdikti Patdono mengatakan bahwa yang menarik dari klasterisasi tahun ini yaitu setelah ada penambahan komponen inovasi dan indikator kerjasama perguruan tinggi, ada beberapa perguruan tinggi yang merupakan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) masuk ke dalam klaster 1 seperti Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Negeri Malang.

“Bisa disimpulkan berarti di LPTK-LPTK itu punya banyak inovasi dan kerjasama perguruan tinggi,” pungkas Patdono.

Untuk mengetahui informasi lebih detail, Perguruan tinggi dapat melihat nilai dari masing-masing komponen yang ada sebagai bahan evaluasi peningkatan mutu secara online melalui laman http://pemeringkatan.ristekdikti.go.id atau dengan memasukkan 6 (enam) digit kode perguruan tinggi masing-masing yang tercatat pada PDDikti Kemenristekdikti.

Peringkat selengkapnya bisa dilihat di LINK INI

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul SBMPTN Bentar Lagi Buka, Cek Peringkat 100 Besar Perguruan Tinggi Non Vokasi, ITB dan UGM Teratas,

Berita Terkini