TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Lutfi (33) ditetapkan sebagai tersangka usai nekat mengakhiri nyawa istrinya Visa (32) dengan cara mencekik dan membekapnya dengan bantal.
Usut punya usut, pembunuhan ini disebabkan oleh motif asmara.
Kapolres Gresik, AKBP Wahyu S Bintoro menjelaskan awalnya Visa sempat mendatangi lokasi tempat kerja suaminya, sebuah bank di wilayah Pasar kembang Surabaya pada Sabtu (25/5/2019) pukul 22.00 WIB
Lutfi sendiri bekerja sebagai personel keamanan di bank tersebut
(Pria di Driyorejo Cekik Istri Hingga Tewas, Antar Anak-anaknya ke Saudara Sebelum ke Kantor Polisi)
"Indikasi istrinya ini cemburu," ujar Wahyu saat ditemui di kamar mayat RSUD Ibnu Sina, Senin (27/5/2019).
"Saat itu dia mendapati suami yang sedang menelpon dengan orang yang diduga adalah itu selingkuhannya," katanya.
Akhirnya mereka cekcok di tempat suaminya, tidak hanya adu mulut bahkan saling tarik menarik baju.
Sambil menangis, Visa memantapkan diri untuk menginap di tempat kerja suaminya itu.
Pukul 03.00 WIB, Visa menelepon rekan kerja suaminya agar sang suami segera dikeluarkan dari tempatnya bekerja.
Dua jam kemudian, sangking kesalnya Visa sempat merusak motor milik suaminya yang terparkir.
Pukul 07.00 WIB, ibu dua anak ini kembali ke rumahnya di Perum Pesona Bukit Tanjung, Dusun Lenggan, Desa Tanjungan, Kecamatan Driyorejo.
30 menit berselang, Lutfi pulang ke rumah dan mendapati istrinya sedang istirahat lalu Lutfi pun tertidur di ruang tengah depan TV.
"Saat bangun, lutfi langsung minta maaf kepada istrinya namun ditolak," kata dia.
Pukul 13.00 WIB, usai Visa mandi, Lutfi kembali meminta maaf namun tidak direspon, keduanya kembali cekcok dan adu mulut dengan nada tinggi.
Tak lama kemudian, Visa mengambil gunting berniat melukai Lutfi, namun berhasil ditepis.
"Istrinya sempat membawa gunting dan menyerang pelaku sempat ada satu sayatan atau sedikit luka di sebelah dada kiri atas akibat tusukan benda tajam," terangnya.