"Dan yang paling gampang nembak badan, ada lubang dua atau apa. Di depan atau belakang," ujar Hermawan.
Mendapati jawaban tersebut, pembawa acara memastikan bahwa jawaban Hermawan tersebut berarti ia yakin bahwa pelaku penembakan tersebut bukanlah polisi.
"Jadi bisa dipastikan bukan polisi, maksud Anda begitu?," tanya sang pembawa acara memastikan.
"Bukan polisi, iya," jawab Hermawan.
• 4 Fakta Penangkapan Bule Jerry Duane Gray yang Sebut Pemerintah Indonesia Disusupi Komunis
Selain itu, ia lantas menyinggung senjata yang biasa digunakan oleh perwira berjenis glock.
"Glock memang senjata polisi dengan jarak pendek, tapi kan enggak ada perwira yang di depan."
Hermawan menjelaskan bahwa jika senjata api jenis glock digunakan dari jarak jauh maka bekas keluarnya peluru di tubuh korban tampak lebih besar.
Namun, jika ditembakkan dari jarak dekat maka bekas keluarnya peluru hampir sama saat peluru ditembakan.
"Nah siapa yang bisa nembak kepala? Siapa yang bisa nembak leher gitu? Ini patut dipertanyakan," tandasnya.
Namun saat Hermawan ditanya oleh pembawa acara siapa di balik penembakan itu, dirinya enggan untuk menjawabnya.
• Siapa 7 Orang yang Ikut Rombongan Prabowo Subianto ke Dubai? Ada Orang Rusia hingga Jerman
Tak hanya dari sisi korban penembakan yang tewas, Hermawan juga mengungkapkan kejanggalan lain dalam kerusuhan 22 Mei.
Kejanggalan yang ditemukan Hermawan adalah mengenai perusuh yang notabene berasal berbagai daerah, namun dengan sigapnya membaca lokasi Jakarta.
"Pertanyaan awamnya kan gini, siapa yang bertanggung jawab, siapa dalangnya?," tanya pembawa acara.
"Orang yang pasti punya keahlian itu, yaitu contoh kalau orang dari daerah, mereka kan dari daerah, ada Jogja, Banten, dari mana-mana, (mereka) masuk Jakarta itu gampang."
"Kita orang Jakarta aja ke kantor seringkali nyasar," analisis Hermawan.
• VIRAL Wajah Pemuda dan Pemudi Pelaku Video Mesum di Banyuwangi Dijadikan Meme di Instagram