Aksi 22 Mei

TERUNGKAP Kejanggalan Luka Tembak Korban di Kerusuhan Aksi 22 Mei, 'Semua Single Bullet'

Editor: Alga W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang massa aksi 22 Mei yang mengalami luka tembak di bagian punggung sebelah kanan bercerita gaya aparat melakukan penembakan saat kerusuhan pecah pada siang hari setelah salat zuhur, Rabu (22/5/2019).

Hermawan menilai, orang-orang tersebut telah mendapat pengarahan sehingga bisa melarikan diri dengan aman.

"Ini bagaimana, begitu terjadi kerusuhan terus nyebar, masuk ke gang-gang dengan cepat, dengan aman."

"Itu artinya sudah ada yang ngarahin, sudah dilatih sebelumnya untuk menyelamatkan diri, masuk ke mana mana," jelasnya.

Dalam dialog bertajuk "Mengungkap Dalang Kerusuhan 22 Mei" itu, Hermawan juga menjelaskan soal narasi atau skema adanya penumpang gelap dalam aksi 22 Mei.

Menurut Hermawan, pola seperti ini telah ada di setiap kerusuhan yang sudah pernah terjadi sejak tahun 1974.

"Pola seperti ini dalam setiap kerusuhan mulai dari tahun 1974 sampai sekarang mirip mirip lah."

"Ada trigger, satu peristiwa politik yang sebetulnya bisa murni peristiwa politik saja," kata Hermawan.

Video Mesum Siswi SMP dan Mahasiswa, YouTuber Banyuwangi Bikin Klarifikasi: Kalian Jangan Sok Tahu

Hermawan lantas menjelaskan apa itu penumpang gelap yang menyebabkan aksi 22 Mei menjadi rusuh.

"Lalu ada penumpang, kalau yang lain bilang perusuh, penumpang gelap, apapun."

"Itu istilah akademiknya fellow traveler atau free rider. Jadi menunggangi situasi, dan pada kasus ini disulut emosi sosialnya; solidaritas politik, solidaritas agama," jelas Hermawan.

Download Lagu MP3 On My Way Alan Walker dan Sabrina Carpenter & Farruko, OST PUBG yang Lagi Tren

Hermawan kemudian jelaskan mengenai kelompok yang menjadi penumpang gelap dalam aksi tersebut.

Dari situ lah analisis mengenai kejanggalan-kejanggalan ditemukan dan diungkap.

"Tapi, mereka (penumpang gelap) tidak punya skill untuk melakukan kerusuhan."

"Yang terjadi kemarin, di Bawaslu orang demo dari siang, lantas daya tahan orang demo paling lama 12 jam, 8 hingga 10, 12 maksimal."

"Jadi jam 12 mereka pulang, polisinya juga capek, pulang."

"Kerusuhan start pertama 2.30 pagi, artinya darah segar, bukan orang-orang yang mendemo di situ," tukasnya.

Download Lagu MP3 Lily Alan Walker Gudang Musik EDM DJ Remix Kolaborasi K-391 & Emelie Hollow

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Temukan Kejanggalan Luka Tembak Korban Tewas 22 Mei, Hermawan Sulistyo Pastikan Pelaku Bukan Polisi.

Berita Terkini