Kesaksian Irfansyah Diperintah Kivlan Zen Bunuh Yunarto Wijaya,Kivlan: Saya Kasih Uang Rp 5 juta

Penulis: Elma Gloria Stevani
Editor: Adi Sasono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengakuan Irfansyah diperintah Kivlan Zen untuk membunuh Yunarto Wijaya

"Saya diamankan polisi pada tanggal 21 Mei terkait ujaran kebencian dan kepemilikan senjata api dan ada kaitannya dengan senior saya, jenderal yang saya hormati dan saya banggakan yaitu bapak Mayor Jenderal Kivlan Zen," aku Iwan.

Pertemuan Iwan dan Udin dengan Kivlan Zen berlangsung Maret di Kelapa Gading. 

Dalam pengakuannya, Iwan menyebut Azwarmi atau Armi adalah ajudan dan orang dekat Kivlan Zen. 

Armi ini yang memegang senjata Mayer dan ladies gun.

"Mayer saya percayakan ke saudara Armi adalah sebagai pengawal, ajudan dan sekaligus drivernya bapak Mayjen," ungkap Iwan.

Sementara Tajudin mendapat instruksi dari Iwan untuk membunuh empat tokoh nasional di atas dan mendapat uang total Rp 55 juta untuk mengeksekusi target.

Polisi sudah menetapkan Kivlan Zen sebagai tersangka dan menahannya dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal. Ia ditahan di rumah tahanan Guntur, Jakarta.

Parkiran Masjid Pondok Indah

Rencana pembahasan eksekusi tokoh nasional yang disampaikan Kivlan Zen kepada Iwan dan Tajudin tak hanya berlangsung di Kelapa Gading.

Namun, ada juga tempat lain di mana Kivlan Zen bertemu dengan tersangka Iwan, Irfansyah dan tersangka Yusuf yang kini buron.

Polisi pun membeberkan beberapa gambar pertemuan Kivlan Zen dengan tersangka lain. 

"Tersangka I, tersangka Y, tersangka AZ dan tersangka KZ itu bertemu di parkiran Masjid Pondok Indah," ungkap polisi.

"Di sinilah tersangka KZ memerintahkan tersangka I dan Y untuk mengintai dan melakukan observasi terhadap target direktur lembaga survei tadi," ungkap Ade.

Menurut hasil penyidikan polisi, Kivlan Zen menunjukkan foto target Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya kepada tersangka Irfansyah.  

"Kemudian tersangka KZ memberikan uang sebesar Rp 5 juta untuk operasional (kepada Irfansyah, red)," sambung dia.

Sementara gambar lain yang menjadi petunjuk polisi adalah tersangka Irfansyah dan Yusuf sudah dua kali mensurvei, memfoto dan memvideokan kantor lembaga survei Charta Politika.

"Sudah survei dua kali dan foto-foto dan video-video survei sudah dilaporkan ke tersangka KZ. Itu di Jalan Cisanggiri, kantor lembaga survei menggunakan mobil," beber dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Inilah Politikus Pendana Kivlan Zen untuk Digunakan Anak Buahnya Beli Senjata Api, 

Berita Terkini