Saat menjadi presiden, Soekarno pernah mendapat ancaman hukuman atau eksekusi mati.
Ancaman tersebut satu di antaranya datang dari Belanda.
Sebagai seorang pendiri bangsa, Soekarno tentu saja sudah memakan banyak asam garam saat berjuang untuk bangsa Indonesia.
Dari penangkapan, hingga ancaman pembunuhan juga sudah pernah dialaminya selama beberapa kali.
• Alasan Tentara Murka Saat 1 Foto Terakhir Soekarno Sebelum Wafat Tersebar, Anak-anak Ikut Diperiksa
Kisah itu seperti yang terdapat dalam buku "Soekarno Poenja Tjerita", yang diberi kata pengantar oleh Roso Daras, terbitan Bentang tahun 2016.
Dalam buku itu dituliskan, pada era perang kemerdekaan Soekarno pernah ditangkap oleh Belanda.
Ketika itu, Soekarno ditangkap Belanda di Gedung Agung Yogyakarta sebagai tawanan perang berstatus Presiden Republik Indonesia.
Orang yang melakukan penangkapan itu adalah Kolonel Van Langen.
• Megawati Ingin Pensiun dari Ketum PDIP, Nama Cucu Soekarno & Jokowi Muncul, Siapa Paling Cocok?
Van Langen merupakan anak buah dari Jenderal Spoor, rival dari Jenderal Sudirman dalam perang gerilya selama Agresi Militer Belanda.
Awalnya Van Langen kebingungan saat ditanya Soekarno mengenai status penangkapannya.
Namun, akhirnya Van Langen menghubungi Spoor.
Spoor kemudian mengatakan kepada Van Langen, status Soekarno saat ditangkap memang merupakan Presiden Republik Indonesia.
• Gaya Honeymoon Cucu Soeharto, Istri Aditya Trihatmanto Pakai Outfit Ratusan Juta, Apa yang Termahal?
Mendengar hal itu, Soekarno pun tersenyum sinis.
"Baiklah. Tetapi ingat. Kolonel, dengan melakukan penangkapan terhadap seorang kepala negara, pemerintahan kalian sudah membuat kesalahan yang sangat fatal. Akibatnya akan fatal," ujar Soekarno.
Van Langen kemudian membawa Soekarno ke lokasi tahanan sementara.