Sehari berikutnya, Soekarno ditemui oleh pejabat militer Belanda lainnya, Mayor Jenderal Meijer.
• Ketakutan Ajudan Lihat Reaksi Soeharto Saat Diganggu Demo Anarkis di Jerman, Pistol Sudah di Tangan
Kepada Soekarno, Meijer meminta agar dia memerintahkan pasukan dan geriliyawan menghentikan perlawanan.
Namun, Soekarno menolaknya.
Bahkan, Soekarno juga kesal karena Meijer menggunakan istilah "pasukan-pasukan liar ekstremis" untuk para pejuang kemerdekaan.
"Terserah, tuan. Tetapi tuan akan segera kami tawan di luar daerah Jawa," kata Meijer singkat.
• 7 Aksi Paspampres Kawal Presiden, Gagalkan Tembakan ke Soekarno Saat Salat hingga Bohongi Soeharto
Soekarno yang mendengar hal itu pun segera menimpalinya, dan mengatakan tidak takut sama sekali.
Selang dua hari, Soekarno dan rombongannya dibawa ke Berastagi.
Mereka kemudian dipindahkan ke tepi Danau Toba.
Di tempat itu, Soekarno sebenarnya hendak dibebaskan oleh para pemuda di sekitar tempat itu.
• Soeharto Ternyata Sudah Siapkan Penggantinya Sebelum Mundur Jadi Presiden: Ada, Saya Tidak Berambisi
Mereka mendengar Soekarno sedang ditahan.
Sayang, usaha mereka gagal.
Belanda justru mengetahuinya, dan memberondong semua pemuda yang akan membebaskan Soekarno.
Selain itu, Soekarno juga mendengar kabar dari seorang pelayannya, dia akan dieksekusi mati oleh Belanda.
• Mimpi Aneh Soeharto 2 Tahun Sebelum Wafat, Sempat Diceritakan Tanpa Ekspresi, Keluarga Hanya Tertawa
Sang pelayan sampai menangis tersedu-sedu saat memberi tahu Soekarno.
Pelayan itu mendengar kabar tersebut dari serdadu Belanda.
Mengetahui hal itu, Soekarno pun berjalan ke kamarnya, dan membuka alquran.
Saat membuka alquran, Soekarno "menemukan" ayat yang maknanya:
"Mati-hidup manusia di tangan Allah SWT".
Setelah membaca ayat itu, Soekarno pun menjadi tenang.
Tak lama setelahnya, Soekarno dipindahkan ke Bangka.